“Itu saja sebenarnya. Jadi nggak ada. Ada orang bilang saya presiden nyuruh. Nggak ada itu. Memang ya Pak Surya pengen ketemu,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Soeyoto menyoroti hal yang terungkap terkait pertemuan Luhut dan Surya Paloh. Menurutnya, Luhut telah memperhalus bahasanya saat diwawancarai Karni Ilyas.
“Itulah yang terungkap ketika LBP diwawancarai @karniilyas. Tentu bahasa dalam wawancarai itu diperhalus,” ujar Soeyoto, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @soeyoto1 pada Sabtu (17/6/2023).
Meski obrolan antara Luhut dan Surya Paloh hanya bisa dibayangkan, namun pernyataan Luhut jelas menunjukkan bahwa penjegalan terhadap Anies bukan lah isapan jempol.
“Kita hanya bisa membayangkan bahasa sebenarnya waktu pertemuan di London dan setelahnya. Jadi mengganggu atau bahasa lugasnya menjegal Anies itu bukan isapan jempol,” ujar Soeyoto.
Sumber: suara
Artikel Terkait
KPK OTT di Banten: 5 Orang Ditangkap, Termasuk Oknum Jaksa Diduga Terlibat Pemerasan
KPK Ungkap Aliran Dana Non-Bujeter BJB ke Ridwan Kamil: Fakta & Perkembangan Kasus
Adimas Resbob Ditahan, Ancaman Hukuman 10 Tahun Penjara untuk Ujaran Kebencian Suku Sunda
Nadiem Copot 2 Pejabat Penolak Proyek Chromebook: Fakta Korupsi Rp2,1 Triliun