UNTR Catat Pendapatan Rp100,5 Triliun Hingga September 2025, Segmen Emas Meroket 53%

- Jumat, 31 Oktober 2025 | 10:55 WIB
UNTR Catat Pendapatan Rp100,5 Triliun Hingga September 2025, Segmen Emas Meroket 53%

Segmen Kontraktor Penambangan (PAMA)

Volume pemindahan tanah (overburden removal) turun 10 persen menjadi 829 juta bcm, sementara volume produksi batu bara klien turun 2 persen menjadi 109 juta ton. Faktor cuaca dengan curah hujan tinggi menjadi penyebab utama penurunan ini.

Segmen Pertambangan Batu Bara (Turangga Resources)

Volume penjualan batu bara naik 15 persen menjadi 9,2 juta ton. Namun, pendapatan segmen turun 9 persen menjadi Rp18,8 triliun akibat penurunan rata-rata harga jual batu bara di pasar global.

Segmen Pertambangan Emas (Agincourt Resources & Sumbawa Jutaraya)

Segmen ini menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar dengan peningkatan pendapatan 53 persen. Total penjualan setara emas mencapai 178 ribu ons, naik 8 persen, didorong oleh peningkatan volume penjualan dan harga rata-rata emas yang menguntungkan.

Akuisisi Tambang Emas Baru

United Tractors melalui anak usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi PT Arafura Surya Alam (ASA) dengan nilai perusahaan USD540 juta. ASA memiliki cadangan bijih emas terbukti sebesar 1,57 juta ons di Blok Doup, Sulawesi Utara. Akuisisi ini diharapkan selesai paling lambat akhir 2025.

Dengan kinerja yang solid di tengah tantangan pasar, terutama kontribusi kuat dari segmen pertambangan emas, United Tractors (UNTR) terus memperkuat posisinya sebagai salah satu emiten terkemuka di sektor alat berat dan pertambangan Indonesia.

Halaman:

Komentar