JSI Sinergi Mas berencana mengekspor 70% produksi pasir silika ke pasar internasional, terutama China, India, dan Korea Selatan. Sementara untuk pasar domestik, perusahaan akan mendukung pengembangan industri kaca dan panel surya di Indonesia.
Yang membedakan, JSI tidak hanya menjual bahan mentah. Perusahaan telah memesan mesin dari China dan menargetkan commissioning dalam 9-10 bulan untuk memproses pasir silika secara mandiri.
Tiga Entitas Produksi Pasir Silika
Pengembangan pasir silika akan dilakukan melalui tiga entitas:
- JSI Sinergi Mineral (97,8 hektare)
- PT JSI Bintan Kuarsa Mas (96,3 hektare)
- PT JSI Kuarsa Mas (97,4 hektare)
Progress Akuisisi Leyand Internasional (LAPD)
Paralel dengan ekspansi pasir silika, JSI Sinergi Mas terus merealisasikan akuisisi LAPD. Saat ini perusahaan telah mengantongi 513,75 juta saham LAPD (12,953%).
Rencana pengambilalihan 51% saham akan dilakukan dari pemegang saham existing LAPD. Setelah menjadi pengendali baru, JSI akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai Peraturan OJK No. 9/2018.
Kedua langkah strategis ini menunjukkan komitmen JSI Sinergi Mas dalam memperkuat portofolio bisnis dan menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham.
Artikel Terkait
IHSG Melonjak 4,5% ke 8.271, Market Cap BEI Tembus Rp 15.234 Triliun Didororng Sektor Ini
BPJS Kesehatan Tak Naik Sampai 2025! Ini Tarif Lengkap & Fakta KRIS
TGUK (Platinum Wahab Nusantara) Alihkan Rp42,9 Miliar Dana IPO ke Bisnis Frozen Food, Ini Strategi dan Prospek Pasar
Belinda Natalia Mundur dari CLEO: Alasan & Dampak Besarnya bagi Bisnis Keluarga Tanoko