Kemenkop & Toyota Garap Bioethanol, Koperasi Petani Jadi Kunci Hilirisasi

- Jumat, 24 Oktober 2025 | 04:50 WIB
Kemenkop & Toyota Garap Bioethanol, Koperasi Petani Jadi Kunci Hilirisasi

Kemenkop mendukung penuh pengembangan ekosistem bioethanol melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Menkop menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih difungsikan tidak hanya sebagai tempat penjualan barang, tetapi juga sebagai offtaker produk masyarakat.

Potensi Pasar dan Dukungan Toyota

Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu mengungkapkan komitmen Toyota terhadap kendaraan berbahan bakar hidrogen dan ethanol. Kabar baiknya, Indonesia sudah menerapkan bahan bakar E10 (ethanol 10%), yang menciptakan potensi captive market sekitar 3-4 juta kiloliter.

Todotua menambahkan bahwa Toyota siap terlibat dalam pengamanan feedstock untuk produk hidrogen dan ethanol, termasuk di bagian upstream industri ethanol.

Potensi Pertanian Lampung sebagai Penyedia Bahan Baku

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyoroti kontribusi sektor pertanian terhadap GDP Lampung yang mencapai 26%, sementara industri olahannya hanya 17-18%. Lampung merupakan produsen singkong terbesar nasional, tebu peringkat kedua, dan jagung peringkat ketiga.

"Ketiga produk tersebut belum dioptimalkan secara maksimal," ujarnya. Meski terdapat dua perusahaan ethanol di Lampung, penyerapan produk pertanian masih terbatas dan terjadi over supply.

Studi Kelayakan dari Toyota

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto menyatakan kesiapan Toyota untuk memaparkan hasil studi mengenai ethanol dan contoh penerapannya di Brazil, India, dan Thailand. "Ini bisa menjadi referensi untuk langkah kita selanjutnya," ujar Nandi.

Halaman:

Komentar