Kemenkop mendukung penuh pengembangan ekosistem bioethanol melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Menkop menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih difungsikan tidak hanya sebagai tempat penjualan barang, tetapi juga sebagai offtaker produk masyarakat.
Potensi Pasar dan Dukungan Toyota
Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu mengungkapkan komitmen Toyota terhadap kendaraan berbahan bakar hidrogen dan ethanol. Kabar baiknya, Indonesia sudah menerapkan bahan bakar E10 (ethanol 10%), yang menciptakan potensi captive market sekitar 3-4 juta kiloliter.
Todotua menambahkan bahwa Toyota siap terlibat dalam pengamanan feedstock untuk produk hidrogen dan ethanol, termasuk di bagian upstream industri ethanol.
Potensi Pertanian Lampung sebagai Penyedia Bahan Baku
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyoroti kontribusi sektor pertanian terhadap GDP Lampung yang mencapai 26%, sementara industri olahannya hanya 17-18%. Lampung merupakan produsen singkong terbesar nasional, tebu peringkat kedua, dan jagung peringkat ketiga.
"Ketiga produk tersebut belum dioptimalkan secara maksimal," ujarnya. Meski terdapat dua perusahaan ethanol di Lampung, penyerapan produk pertanian masih terbatas dan terjadi over supply.
Studi Kelayakan dari Toyota
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto menyatakan kesiapan Toyota untuk memaparkan hasil studi mengenai ethanol dan contoh penerapannya di Brazil, India, dan Thailand. "Ini bisa menjadi referensi untuk langkah kita selanjutnya," ujar Nandi.
Artikel Terkait
Wall Street Melonjak! Data Inflasi AS Turun, The Fed Siap Pangkas Suku Bunga
HUT ke-130 BRI: Kick-Off Perayaan Satu Bank Untuk Semua Dimulai
BI-FRN: Instrumen Baru Bank Indonesia untuk Percepat Transmisi Suku Bunga & Dongkrak Sektor Riil
Saham BRRC Auto Reject 35%! Ini Rencana Korporasi Rahasia Bareng Triple B