Kemenkop & Toyota Garap Bioethanol, Koperasi Petani Jadi Kunci Hilirisasi

- Jumat, 24 Oktober 2025 | 04:50 WIB
Kemenkop & Toyota Garap Bioethanol, Koperasi Petani Jadi Kunci Hilirisasi

Kemenkop Dorong Koperasi Petani Perkuat Ekosistem Industri Bioethanol RI

Peluang Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) untuk masuk dalam ekosistem industri bioethanol di Indonesia semakin terbuka lebar. Dukungan strategis datang dari berbagai pihak, termasuk Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Pemerintah Provinsi Lampung, dan Kementerian Investasi serta Hilirisasi.

Sinergi Strategis untuk Bioethanol Nasional

Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengungkapkan kesiapan Kemenkop dalam mengembangkan potensi bioethanol di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Rapat Pembahasan Percepatan Rencana Investasi Bioetanol di Jakarta, yang dihadiri oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, dan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Nandi Julyanto.

Regulasi dan Lahan Sudah Siap

Menkop Ferry optimis ekosistem industri bioethanol segera terwujud berkat inisiasi Kementerian Investasi yang telah menyiapkan regulasi. Dukungan nyata juga datang dari Pemprov Lampung yang menyediakan lahan ratusan ribu hektar untuk bahan baku bioethanol, seperti ubi kayu, tebu, dan jagung.

Model Bisnis Inti-Plasma Melalui Koperasi

Model bisnis yang dikembangkan menggunakan skema inti-plasma dengan melibatkan koperasi. "Intinya adalah Toyota, sedangkan plasmanya adalah para petani yang terkonsolidasi melalui koperasi," jelas Menkop Ferry. Skema ini meliputi koperasi petani ubi kayu, petani tebu, dan petani jagung.

Menkop menekankan pentingnya keseimbangan dalam ekosistem inti-plasma. "Jangan sampai plasmanya ketinggalan, sedangkan di sisi lain intinya berjalan terlalu cepat. Harus selalu ada perbaikan," tegasnya.

Dukungan untuk Koperasi Desa Merah Putih

Halaman:

Komentar