Uang Beredar Tumbuh 18,58 Persen, Ini Penjelasan Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan signifikan uang beredar atau uang primer (M0 Adjusted) sebesar 18,58 persen pada September 2025. Kenaikan ini terutama dipicu oleh penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah di sektor perbankan.
Perbedaan Pertumbuhan M0 dan M0 Adjusted
Pertumbuhan M0 Adjusted yang mencapai 18,58 persen jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan M0 tanpa penyesuaian yang hanya sebesar 13,16 persen (yoy). Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, "Ekspansi keuangan pemerintah pada Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat (Net Claims on Government-NCG) menjadi faktor utama peningkatan M0 Adjusted."
Tren Peningkatan Uang Beredar dalam Arti Luas (M2)
Selain M0, Uang Beredar dalam Arti Luas (M2) juga menunjukkan tren peningkatan. Pertumbuhan M2 naik dari 5,46 persen (yoy) pada Januari 2025 menjadi 7,59 persen (yoy) pada Agustus 2025. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan Uang Beredar dalam Arti Sempit (M1) yang naik dari 7,25 persen menjadi 10,51 persen (yoy).
Pertumbuhan Uang Kartal dan Faktor Pendukung
Peningkatan M1 sejalan dengan pertumbuhan uang kartal (uang tunai) yang naik dari 10,30 persen menjadi 13,41 persen (yoy) dalam periode yang sama. BI menilai kenaikan M2 terutama berasal dari peningkatan Aktiva Luar Negeri Bersih (Net Foreign Asset-NFA).
Proyeksi Ke Depan
Bank Indonesia memprakirakan jumlah uang beredar akan terus meningkat sejalan dengan ekspansi kebijakan fiskal Pemerintah. Perry Warjiyo menegaskan bahwa perkembangan ini akan terus dipantau untuk menjaga stabilitas moneter.
Artikel Terkait
Pefindo Tegaskan Peringkat idA TBS Energi Utama (TOBA): Outlook Tetap Stabil, Ini Faktor Kuncinya
IPO PJHB 2025: Harga Rp310-Rp330, Listing 5 Nov & Rencana Ekspansi Armada
GMFI Gelar Rights Issue Jilid II: Strategi Perkuat Ekuitas dan Dampaknya bagi Investor
Harga Emas Siap Melonjak Pekan Depan! Ini Level Wajib Tahu & Proyeksi ke Rp 3 Juta