Setelah mendatangi lokasi, prajurit menemukan empat WNA China yang sedang mengoperasikan drone tanpa izin. Saat berupaya meminta keterangan secara prosedural, sebelas orang WNA lainnya tiba-tiba datang dan langsung melakukan penyerangan secara agresif.
Penyebab Konflik dan Sengkarut di PT SRM
Kasus ini diduga kuat berkaitan dengan sengkarut internal di perusahaan PT SRM. Perusahaan tersebut telah mengalami perubahan kepemilikan dan manajemen yang sah secara hukum. Manajemen baru dikatakan tidak pernah memberikan izin kepada tenaga kerja asing untuk beraktivitas di lingkungan perusahaan.
Pemerintah Pusat Turun Tangan, 26 WNA Diamankan
Insiden kerusuhan ini menarik perhatian pemerintah pusat. Plt Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan 26 WNA di Kantor Imigrasi Ketapang.
"Tim imigrasi dari kantor pusat Ditjen Imigrasi sudah dikirim ke lokasi untuk berkoordinasi dengan aparat setempat. Kami dibantu oleh Kodim, Kapolres, Polsek setempat, dan juga dari Mabes TNI," kata Yuldi dalam konferensi pers, Selasa (16/12/2025).
Yuldi menjelaskan bahwa kerusuhan sedang diusut kepolisian untuk mendalami dugaan pelanggaran pidana. Jumlah WNA yang diamankan kemungkinan bisa bertambah dari total 34 orang yang ada di lokasi. Informasi menyebutkan bahwa 26 warga asing yang telah diamankan tersebut merupakan WN China.
Artikel Terkait
15 WNA China Ditangkap Usai Serang 4 Anggota TNI di Ketapang: Kronologi Lengkap
15 WN China Diperiksa Imigrasi Ketapang Usai Serangan ke Prajurit TNI di Tambang Emas
PT SRM Bantah WNA China Serang TNI di Ketapang: Klarifikasi Lengkap & Fakta Insiden Tambang
WNA China Serang Anggota TNI di Ketapang, Legislator NasDem Desak Tindakan Tegas