Kesurupan Massal di Pabrik Bogor: Penyebab dan Penjelasan Medis
Sebuah kejadian kesurupan massal yang mencekam melanda sejumlah pegawai sebuah pabrik konveksi di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Peristiwa ini terjadi pada Kamis malam (16/10/2025), bertepatan dengan cuaca ekstrem hujan badai besar yang menyebabkan pohon tumbang dan pemadaman listrik di area tersebut, semakin menambah suasana mencekam.
Video yang beredar luas di platform media sosial seperti TikTok memperlihatkan para korban, yang mayoritas adalah wanita, meronta-ronta, menangis, dan menjerit histeris. Suara tawa melengking dan tangisan saling bersahutan membuat para karyawan yang tidak terpengaruh kebingungan memberikan pertolongan. Suara lantunan istighfar pun terdengar dari orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut.
Pohon Tumbang Pemicu Awal
Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, mengonfirmasi peristiwa ini. Menurut penjelasannya, insiden kesurupan massal terjadi pada malam hari setelah hujan badai dan angin kencang yang menyebabkan sebuah pohon di sekitar pabrik tumbang.
"Pohon tumbang, setelah itu pada kesurupan," ungkap Heri. Ia menambahkan bahwa tidak ada korban luka fisik dan kejadian ini langsung ditangani oleh warga setempat dengan memanggil orang pintar. Situasi pun telah kondusif dan aman setelah ditangani.
Pandangan Medis Terhadap Fenomena Kesurupan
Di Indonesia, fenomena kesurupan kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis. Namun, dunia medis memiliki penjelasan sendiri. Kesurupan dalam medis digolongkan sebagai salah satu jenis gangguan mental yang disebut Possession Trance Disorder.
Gangguan ini termasuk dalam kategori gangguan disosiatif, di mana seseorang kehilangan integrasi atas pikiran, memori, identitas diri, dan kontrol terhadap gerakan tubuh serta lingkungan sekitarnya untuk sementara.
Artikel Terkait
Febrianto Ketakutan Usai Bunuh Anti Puspita Sari, Mengaku Dihantui Arwah Wanita Hamil yang Minta 4 Hal Ini
Cak Imin Ungkap Syok, Ortu Santri Malah Syukur Anaknya Tewas Tertimpa Runtuhan Ponpes: 3 Lagi Kalau Bisa
Anak Menkeu Kritik Pendidikan Pesantren: Sistem Feodal dan Budaya Penghormatan Berlebihan di Ponpes Lirboyo
Derita Hati Suami Usai Anti Puspita Sari Tewas: Sang Anak Tak Berhenti Rewel Mencari Ibunya