GELORA.ME - Baru-baru ini, terjadi ketegangan antara komunitas Madura dan Papua yang tinggal di Yogyakarta tengah menjadi sorotan publik di media sosial.
Konflik kedua komunitas tersebut diketahui setelah beredarnya sebuah surat yang dikeluarkan oleh Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) pada Jumat, 7 Februari 2025.
Lantas, deretan fakta apa saja dalam kasus ini? Dirangkum VIVA Selasa, 11 Februari 2025, berikut ada beberapa fakta terkait kasus keluarga Madura tantang carok komunitas Papua di Yogyakarta.
1. Kronologi
Permasalahan ini bermula dari dugaan tindakan premanisme oleh beberapa oknum etnis Papua yang sering mengambil barang tanpa membayar, melakukan pemukulan, dan merusak tempat usaha milik warga Madura.
Adanya hal tersebut, forum Keluarga Madura tersebut meminta solusi dan bahkan menantang suku Papua di Yogyakarta untuk duel terbuka alias carok jika masalah tetap berlanjut.
2. Polisi dan Gubernur Diminta Turun Tangan
Menanggapi situasi tersebut, masyarakat meminta Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Gubernur Yogyakarta turun tangan untuk mencegah konflik. Kepolisian telah meningkatkan patroli, dan mengupayakan pertemuan antar pihak.
Polda DIY memastikan langkah pencegahan terus dilakukan agar situasi tetap kondusif. Masyarakat diimbau menahan diri dan tidak terpancing provokasi.
3. Tersangka Telah Ditangkap
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih mengungkapkan menyampaikan pihaknya telah mengundang serta memfasilitasi pertemuan antara kelompok yang terlibat.
Dalam pertemuan ini, kedua pihak berdiskusi guna mencapai penyelesaian yang menyeluruh. Bahkan tersangka yang terlibat dalam insiden tersebut diketahui telah ditangkap dan ditahan sesaat setelah kejadian.
"Kami telah mengundang dan akan mempertemukan pihak-pihak tersebut. Kasus yang terjadi, tersangka sudah ditangkap dan ditahan," ungkapnya.
4. Polisi Meningkatkan Patroli
Saat ini, Polda DIY telah meningkatkan patroli di berbagai wilayah Yogyakarta. Hal itu dilakukan dengan tujuan menjaga serta memastikan kondisi keamanan dan ketertiban tetap terkendali. Harapannya, situasi dapat tetap aman dan kondusif.
"Kami telah berupaya peningkatan kegiatan patroli juga telah dilakukan," kata Verena.
Sebagai tambahan informasi, pihak berwenang berharap agar situasi ini dapat diselesaikan dengan damai dan tidak berlanjut menjadi konflik yang lebih besar. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Asisten Dosen Sekaligus Ustaz di UINSU Diduga Lecehkan Mahasiswi, Korban Dibius Lalu Dibawa ke Hotel
Terungkap Praktik Prostitusi di Rumah Kos: 2 Siswi SMA Digerebek, Ada Kondom Bekas Pakai
Ayah dan Anak di Ciamis hanya Minum Air karena Tak Punya Beras, Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Terdata Penerima Bansos
Kenalan dengan Pria Ngaku Polisi hingga Kerap VCS, Wanita di Bekasi Berakhir Diperas