"Semakin meningkat penduduk di Indonesia, semakin banyak yang mudah setres. Jadi kalau dia punya ikan koi, atau ikan hias yang lain tingkat setres akan menurun," ucap Menteri Sakti Wahyu Trenggono.
Sementara itu, Ketua Umum APKI, Santoso mengatakan, perkembangan pecinta koi di Indonesia terutama yang ada di bawah naungannya cukup signifikan. Dari awal dibentuknya APKI pada tahun 2002 ada sekitar Enam klub, saat ini sudah ada sekitar 56 klub yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menjadi gelaran pertama secara Nasional Award Ceremony 20 tahun All Indonesia KOI Show 2023 Santoso mengungkapkan, setiap minggunya dari pecinta Koi melakukan show dimana setiap perputaran ekonomi dalam show tersebut minimal sekitar Rp 500juta hingga Rp 1 miliar.
"Kita berjalan sudah satu tahun berjalan lancar, dan hari ini adalah final liga yang kita adakan. Rencananya tahun depan kita akan adakan sertifikasi yang bekerjasama dengan Kemenaker dan KKP," kata Santoso.
Santoso mengharapkan, Liga Koi Indonesia di tahun 2024 dapat digelar di Ibukota Jakarta, sehingga semakin memancing animo masyarakat untuk mencitai ikan hias.
Salah satu pecinta Koi yang juga pemerhati UMKM, Aishah Gray mengungkapkan, potensi ikan hias di Indonesia cukup besar terutama dalam mendongkrak ekonomi masyarakat dalam memberdayakan.
"Ikan Koi ini salah satu ikan hobi yang memiliki nilai tinggi, sehingga melalui liga yang dipusatkan di Yogyakarta ini, penghobi ikan hias semakin banyak dan ekonomi semakin baik. Terutama komoditi ikan Koi dari Indonesia dapat mendunia," kata Aishah Grace
Ia berharap, Yogyakarta sebagai tempat terbanyak event yang digelar se-Indonesia dan hampir semuanya sukses baik event kecil, menengah, hingga besar. Dapat menjadi pemicu event Koi yang lebih besar dan mendatangkan pecinta Koi di seluruh dunia.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com
Artikel Terkait
Gadis 16 Tahun di Blora Diduga Korban Salah Sasaran Polisi: Tuduhan Buang Bayi & Pemeriksaan Tidak Manusiawi
Kebakaran Terra Drone Indonesia: 22 Tewas, Proyek Sawit hingga Tol Cisumdawu Terungkap
Ustaz Cabul di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara & Kebiri Kimia: Kronologi Kasus 8 Santriwati
Misteri Kayu Gelondongan di Pantai Tanjung Setia Terungkap: Barcode SVLK Kementerian Kehutanan Jadi Kunci