"Apa cerita saja, 'Pak, listrik sudah nyala', ternyata belum nyala," ucapnya.
Ia juga menyoroti laporan penanganan korban meninggal yang diklaim tuntas, padahal kenyataannya berbeda.
"Nanti lapor lagi, 'Pak Presiden, semua mayat sudah diurus, sudah dikubur, tidak ada mayat lagi'. Presiden percaya, 'Oh kalau gitu sudah selesai'. Padahal, masih banyak mayat yang belum ditemukan sampai saat ini, saudara," bebernya di hadapan jamaah.
Kondisi Lapangan yang Masih Memprihatinkan
Dia mengungkapkan informasi bahwa masih ada desa-desa yang tertimbun material bencana.
"Yang tertimbun, tadi Habib Hanif cerita di atas mimbar, ada tiga desa. Tiga desa itu berapa orang, saudara? Berapa KK?" ungkapnya.
Pentingnya Kejujuran dan Penerimaan Bantuan
Habib Rizieq menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional bukanlah aib yang harus ditutupi. Pemerintah, menurutnya, tidak perlu malu untuk menerima bantuan dari luar negeri.
"Jadi sekali lagi saudara, bencana nasional tidak usah malu. Mengucapkan bencana nasional malu, jangan. Kalau ngutang boleh malu. Betul? Ngutang triliun-triliunan tidak malu, nerima bantuan malu," pungkasnya.
Artikel Terkait
Habib Rizieq Kritik Pemerintah Soal Penanganan Bencana Sumatera: Bandingkan Respons Era Soeharto & SBY
Pencuri Motor di Kramat Jati Nyaris Tewas Diamuk Warga, Tertangkap di Condet
Viral! Habib Rizieq Desak Prabowo Tetapkan Bencana Nasional di Sumatera, Ini Analisis Lengkap
Nabi Ghana Ebo Enoch Batalkan Kiamat, Beli Mercedes dari Dana Sumbangan Jemaat?