AJI Kecam Seskab & KSAD: Ancaman Kebebasan Pers dan Demokrasi di Indonesia?

- Minggu, 21 Desember 2025 | 22:00 WIB
AJI Kecam Seskab & KSAD: Ancaman Kebebasan Pers dan Demokrasi di Indonesia?

AJI Kecam Keras Pernyataan Seskab dan KSAD: Dinilai Ancam Kebebasan Pers & Kembali ke Otoritarianisme

Pernyataan dua pejabat tinggi negara, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yang meminta media membatasi kritik terhadap pemerintah menuai kecaman keras dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.

AJI menilai seruan tersebut berpotensi menekan kebebasan pers dan melemahkan fungsi media sebagai pengawas kekuasaan, khususnya dalam konteks liputan bencana dan krisis.

Pernyataan Pejabat yang Disorot

Sorotan AJI muncul setelah KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meminta media tidak memberitakan kekurangan pemerintah. Sikap serupa disampaikan Seskab Teddy Indra Wijaya yang mengimbau media fokus pada pemberitaan positif dan tidak menggiring opini seolah pemerintah tidak bekerja.

Alarm Bahaya bagi Demokrasi dan Akuntabilitas

Menurut AJI, pernyataan kedua pejabat itu mencerminkan kecenderungan pengendalian narasi yang berbahaya bagi demokrasi. Media dianggap diarahkan untuk menutup ruang kritik, padahal kritik berbasis fakta adalah pilar penting akuntabilitas pemerintahan.

Pembatasan kerja jurnalistik ini dinilai berdampak langsung pada hak publik untuk mengetahui informasi sebenarnya, terutama dalam situasi bencana. Publik berisiko kehilangan informasi krusial tentang skala kerusakan, distribusi bantuan, dan kegagalan mitigasi.

Intimidasi dan Swasensor yang Meningkat

Halaman:

Komentar