Sudirman membandingkan kondisi ini dengan bencana tsunami 2004. Menurutnya, meskipun tsunami menyapu habis wilayah pesisir, penataan ulang bisa dilakukan setelah gelombang surut.
"Sekarang ini kan tidak. Jumlah wilayah yang terkena jauh melampaui area yang kena tsunami, airnya terus tergenang, lumpur di mana-mana, bahkan terjadi banjir susulan," ungkap Sudirman dalam Podcast Gaspol, Senin (15/12/2025).
Pelajaran dari Penanganan Tsunami 2004
Sudirman menegaskan, pengalaman penanganan tsunami 2004 harus menjadi pelajaran. Saat itu, pimpinan tertinggi negara datang langsung ke Aceh untuk memimpin operasi penanganan bencana, bahkan meminta menteri terkait seperti Menko Kesra Alwi Shihab untuk berkantor di Aceh berbulan-bulan.
Ia berharap semangat kepemimpinan dan kehadiran negara seperti itu kembali ditunjukkan. Situasi saat ini dinilai semakin memprihatinkan ketika bencana besar ini disebut sebagai urusan daerah, membuat Aceh seolah dibiarkan berjuang sendirian.
"Jangan biarkan Mualem berjuang sendirian," pesan Sudirman Said, menekankan pentingnya kolaborasi pusat-daerah dalam penanganan darurat bencana banjir bandang Aceh ini.
Artikel Terkait
Perampokan Rumah Mewah Cilegon: Kronologi Pembunuhan Anak Politisi Maman Suherman
GMNI Pecat Resbob: Kronologi Lengkap & Alasan Pemberhentian Anggota Penghina Suku Sunda
Banjir Sumatera 2025: 1.030 Korban Jiwa & Polemik Penolakan Status Bencana Nasional
Presiden Prabowo Ungkap Oknum TNI-Polri Terlibat Penyelundupan Timah Bangka