Bahlil secara khusus menyoroti isu kebencanaan. Dia meminta para kader Golkar yang berada di posisi legislatif dan eksekutif untuk aktif memikirkan dan menyusun berbagai langkah mitigasi bencana yang konkret dan aplikatif.
Peringatan keras disampaikannya agar para kader tidak hanya bergerak setelah bencana terjadi. Menurut Bahlil, tindakan yang reaktif dan terlambat justru akan membuat penanganan menjadi tidak optimal dan berpotensi menimbulkan kekelabaan.
"Jangan sampai sudah hujan baru kita semua kelabakan. Filosofinya jelas: sebelum hujan, kita harus siapkan payung. Begitu pula dalam mengelola potensi masalah dan bencana, antisipasi adalah kunci," tegas Bahlil menegaskan pesan inti arahan tersebut.
Dia menambahkan, jika aparat dan wakil rakyat baru bertindak setelah musibah datang, kapasitas dan sumber daya yang ada bisa kewalahan. Oleh karena itu, pendekatan yang proaktif dan preventif mutlak diperlukan.
Bimbingan teknis ini merupakan bagian dari upaya Partai Golkar untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan kadernya dalam menjalankan fungsi representasi dan pengawasan, dengan fokus pada solusi yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG