Proyek Kereta Cepat Whoosh: Polemik Utang Rp116 Triliun dan Dominasi Ekspatriat China
Polemik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh kembali mencuat. PT KAI mengungkap pembayaran bunga utang proyek telah mencapai Rp2 triliun, sementara pemasukan tiket hanya sekitar Rp5 triliun.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan menggunakan dana APBN untuk menutup utang proyek yang membengkak hingga Rp116 triliun.
Mahfud MD Beberkan Dominasi China di Body Kereta Cepat Whoosh
Mahfud MD kembali mengingatkan dugaan praktik mark up dalam proyek KCIC. Dalam video di kanal YouTube resminya, Mahfud menyebut meski Whoosh beroperasi di Indonesia, proyek tersebut masih didominasi pihak China.
"Dalam proyek itu, saham Indonesia memang lebih besar, yakni 60 persen, sementara China 40 persen. Tapi posisi strategis justru banyak diisi ekspatriat China," ujar Mahfud.
Mahfud memaparkan jabatan penting seperti presiden komisaris, direktur keuangan, dan direktur teknik didominasi pihak China. "Indonesia justru menanggung utang besar, sementara China sudah mulai mendapat keuntungan," tambahnya.
Artikel Terkait
Evakuasi Mencekam LRT Jabodetabek Gagal Listrik, Penumpang Dipaksa Jalan di Rel Tinggi 15 Meter!
Israel Tentukan Negara Pengirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Indonesia Diisyaratkan Ditolak
Hussein Al Sheikh Ditunjuk sebagai Pengganti Mahmoud Abbas: Ini Aturan Suksesi Baru Palestina
Kementerian PU Gelar Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Ini Tujuannya