"Awalnya saya ditawari bantuan agar anak saya bisa lolos seleksi Akpol lewat jalur khusus. Karena dipercaya, saya serahkan uangan secara bertahap hingga total Rp2,65 miliar," ungkap Dwi.
Anak Gagal Lolos, Uang Raib
Setelah semua uang diserahkan, janji tinggal janji. Anak Dwi dinyatakan tidak lolos seleksi Akpol. Meski korban berulang kali meminta pengembalian uang, upaya tersebut tidak pernah membuahkan hasil.
Kapolres Pekalongan, AKBP Rachmad C Yusuf, membenarkan adanya laporan dugaan penipuan rekrutmen Polri ini. "Kami sudah melakukan klarifikasi internal terhadap dua anggota yang dilaporkan," ujarnya.
Peringatan Kapolres Pekalongan
Menyikapi kasus penipuan ini, Kapolres Pekalongan mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur janji kelulusan instan yang berbayar. "Proses seleksi Polri tidak dipungut biaya. Semua berjalan sesuai aturan dan transparan," tegasnya.
Kasus penipuan miliaran rupiah yang melibatkan oknum anggota polisi ini kini ditangani penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Tengah. Masyarakat berharap kasus ini tidak hanya berujung pada penegakan hukum, tetapi juga pembersihan internal di tubuh kepolisian.
Artikel Terkait
5 Bandara Megah Era Jokowi yang Kini Sepi dan Terbengkalai: Investasi Triliunan yang Tak Terpakai
Kisah Horor Korban Sindikat Kamboja: Disandera, Dipaksa Kerja Paksa, dan Masih Diteror Meski Sudah di KBRI
DPR Kritik Rencana Prabowo Masukkan Bahasa Portugis ke Sekolah, Ini Alasannya
Polri Tangkap 83 Pelaku Karhutla 2025, Luasan Lahan Terbakar Anjlok Drastis!