Meski penjualan meningkat, kinerja keuangan Tesla tertekan oleh biaya operasional yang lebih tinggi. Margin kotor perusahaan, tidak termasuk kredit, tercatat di level 17 persen, angka yang hampir tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya.
Fokus pada Teknologi Masa Depan: Robotaxi dan Optimus
Di tengah persaingan pasar kendaraan listrik yang semakin ketat, Tesla mengalihkan perhatian pada pengembangan teknologi otonom. Perusahaan mengonfirmasi bahwa produksi massal Robotaxi atau Cybercab tetap dijadwalkan pada 2026. Sementara itu, robot humanoid Optimus juga sudah dipersiapkan untuk produksi jangka pendek.
Analis Wedbush menyoroti potensi besar dari langkah ini, dengan memperkirakan peluang di bidang AI dan kendaraan otonom bernilai setidaknya USD1 triliun khusus untuk Tesla.
Dampak pada Harga Saham dan Proyeksi ke Depan
Menanggapi laporan ini, saham Tesla (NASDAQ:TSLA) mengalami penurunan lebih dari 1 persen dalam perdagangan afterhours. Investor tampak khawatir dengan prospek permintaan di pasar Amerika Serikat, terutama setelah berakhirnya insentif kredit pajak kendaraan listrik.
Artikel Terkait
AS dan China Gelar Perundingan Dagang di Malaysia: Apa Dampaknya Bagi Indonesia?
Polisi Diduga Terlibat! Massa Amuk Mobil Perampok di Takalar, Kartu Identitas Ditemukan di TKP
BTN Housingpreneur 2024: Peluang Bisnis Properti untuk Pengusaha dan Mahasiswa
Bos Danantara Bocorkan Strategi Pelunasan Utang Whoosh: Banyak Opsi Tengah Dikejar!