Bank Indonesia (BI) mendesak perbankan nasional untuk mempercepat penurunan suku bunga kredit dan deposito. Desakan ini disampaikan menyusul lambatnya transmisi kebijakan moneter longgar yang telah ditempuh bank sentral, meskipun pemerintah juga telah menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di perbankan.
BI Rate Turun Drastis, Tapi Suku Bunga Bank Masih Tinggi
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, BI telah memangkas BI-Rate sebesar 150 bps sejak September 2024. Langkah agresif ini diikuti oleh penurunan signifikan suku bunga acuan lainnya. Suku bunga INDONIA (Indonesia Overnight Index Average) tercatat turun 204 bps menjadi 3,99 persen per 21 Oktober 2025.
Penurunan juga terjadi pada instrumen lain:
- Imbal hasil Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tenor 6, 9, dan 12 bulan turun drastis lebih dari 250 bps.
- Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 2 tahun turun 218 bps ke level 4,78 persen.
Artikel Terkait
Laga Diplomatik Lula vs Trump: Tarif Dagang dan Intervensi Venezuela Jadi Batu Uji
Angkot Listrik Resmi Didorong Kemenhub: Solusi Transportasi Rendah Karbon & Daftar Insentifnya
Trump Janji ke Negara Arab: Israel Tak Akan Caplok Tepi Barat!
Kasus Diksar Maut Unila: 8 Tersangka Dijerat, Kronologi Penganiayaan Hingga Tewasnya Pratama