“Menurut saya, kritik Trans7 itu tidak begitu tajam. Jangan terlalu sensi. Ambil sisi positifnya sebagai bahan introspeksi. Kadang-kadang saya juga menegur santri untuk membersihkan kamarnya — itu bagian dari pendidikan,” ucapnya.
Di akhir pernyataannya, KH Nur Ihya juga mengingatkan bahwa orang yang tidak pernah merasakan kehidupan di pesantren seharusnya tidak terburu-buru mengambil tindakan emosional atau mengancam pihak lain. “Kalau yang tidak pernah mondok, jangan langsung marah, mengancam, tidak sebegitunya. Ketika kiai dihina habib, tidak terketuk hatinya. Ini dunia yang terbalik,” tegasnya.
Pernyataan KH Nur Ihya ini menjadi sorotan publik di tengah meningkatnya tensi antara kalangan pesantren dan media, setelah tayangan yang dianggap merendahkan lembaga pendidikan Islam tradisional tersebut viral di media sosial.
Sumber: suaranasional.com
Foto: Aksi Santri Geruduk Kantor Trans7/Net
Artikel Terkait
Amerika Kerahkan 10.000 Pasukan, Venezuela di Ujung Tembak? Ini Faktanya!
Kronologi Lengkap Kasus Penyekapan dan Penganiayaan di Pondok Aren yang Menggemparkan
Anak Gubernur Mahyeldi Gagal Nyaleg PKS, Kini Jadi Plt Ketua DPW PSI Sumbar: Ini Kisah Pilunya
Mengungkap Modus Tambang Ilegal di Indonesia: Cara Kerja dan Dampaknya yang Mengerikan