Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG

- Kamis, 02 Oktober 2025 | 13:40 WIB
Rocky Gerung Sebut Kecemasan Menyelimuti Murid, Guru, dan Orang Tua Akibat Program MBG


Pengamat politik, Rocky Gerung, melontarkan kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, alih-alih mendatangkan manfaat sesuai dengan tujuannya, untuk menciptakan ‘generasi emas”, Program tersebut justru berubah menjadi “racun” yang tidak hanya membahayakan fisik tetapi juga psikologis para murid, orang tua, dan para guru.

Melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menyoroti adanya kontradiksi antara tujuan awal program MBG dengan pelaksanaannya di lapangan.

Ia menilai sikap etis dalam penyelenggaraan program telah diabaikan.

“Jadi ini yang kita mau bayangkan bahwa sikap etis di dalam penyelenggaraan makan siang bergizi ini, tidak memperhatikan hak dari atau hak dasar dari para murid ini untuk memperoleh gizi yang sempurna, memperoleh masa depan,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

Lebih jauh, Rocky juga menyoroti adanya dampak psikologis mendalam yang diakibatkan oleh kekacauan program ini.

Jam makan siang pun menjadi teror tersendiri bagi para murid, orang tua, dan para guru.

“Kita mulai melihat betapa cemas murid-murid itu begitu masuk sekolah menjelang jam makan, orang tuanya cemas di rumah, muridnya juga cemas, gurunya juga cemas,” ucap Rocky, menggambarkan ketakutan dan kecurigaan yang menyelimuti mereka, bahwa makanan yang tersaji di hadapan mereka dapat berujung petaka.

Kecemasan itu muncul karena MBG yang dicanangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak di seluruh negeri, pada kenyataannya, justru mengakibatkan banyak anak menjadi korban keracunan.

Hal itu pula yang mendorong beberapa sekolah untuk mengusulkan pembatalan program demi menghindari risiko.

“Jangan-jangan satu sekolah akan kena racun lagi, jangan-jangan nanti akan diperiksa oleh pengawas. Beberapa sekolah merasa bahwa lebih baik makan siang bergizi ini dibatalkan saja, daripada kena sempritan dari pemerintah, dari pengawas, dari LSM, dari jurnalis,” tambah Rocky.

Kemudian, Rocky menegaskan bahwa kelegaan di dalam makan siang lebih penting dibandingkan program tersebut. Ia mendesak adanya evaluasi untuk memulihkan kondisi psikologis semua pihak.

“Jadi psikologi ini mesti dibangun supaya kedepan kita akan lihat bahwa siswa datang dengan buku, belajar pada guru, tapi sekaligus menunggu makan siang yang merupakan ‘pesta kecil’ bagi mereka. Kegembiraan mereka bersama-sama di depan piring dan tidak ada rasa khawatir bahwa dia akan keracunan,” kritik Rocky.

Sumber: suara
Foto: Pengamat politik, Rocky Gerung, melontarkan kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). (Tangkap layar/ist)

Komentar