Magda Antista, ibu dari Direktur Lokataru Delpedro Marhaen tak kuat menahan tangis saat memeluk erat tubuh pakar hukum tata negara Bivitri Susanti di depan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu, 10 September 2025.
Magda ingin membesuk putranya yang dijadikan tersangka dan ditahan polisi dalam kasus dugaan penghasutan demo berujung ricuh.
"Anak saya bukan maling, bukan koruptor. Dia cuma belain rakyat. Dia cuma mau ada perbaikan di negara ini," tegas Magda sambil menangis.
Bivitri pun coba menenangkan suasana dengan mendengar keluhan Magda, serta hanya bisa mengelus punggung Magda.
"Sabar, Bu sabar, pasti kita bantu," jelas Bivitri.
Berangkat dari kasus ini, Bivitri pun menilai, penahanan aktivis kerap jadi pola yang diulang oleh pemerintah.
Untuk itu, Bivitri meminta pemerintah memberikan solusi atas kritik yang dilakukan para aktivis.
"Ini memang playbooknya pemerintahan atau penyelenggara negara yang tidak mampu untuk memberikan solusi-solusi konkret untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warganya," pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Magda Antista, ibu dari Direktur Lokataru Delpedro Marhaen memeluk erat tubuh pakar hukum tata negara Bivitri Susanti di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu, 10 September 2025. (Foto: RMOL/Bonfilio Mahendra)
Artikel Terkait
LRT Jabodebek Gagal Evakuasi? Ini Desakan Penting untuk Keselamatan Penumpang!
Deklarasi Damai Thailand-Kamboja 2025: Trump dan Anwar Ibrahim Saksikan Akhir Konflik Perbatasan
Diamuk Massa di Tambora, 2 Pelaku Curanmor Bersenpi Kritis Usai Lukai Warga
Harga Emas Diprediksi Tembus $4.376! Ini 3 Pemicu Lonjakan Drastis di Awal Pekan