Duka Berlapis Sri Mulyani Lepas Jabatan Usai Rumah Dijarah

- Selasa, 09 September 2025 | 00:20 WIB
Duka Berlapis Sri Mulyani Lepas Jabatan Usai Rumah Dijarah


Sri Mulyani Indrawati resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan setelah lebih dari 10 tahun memegang pos ini. 

Pencopotan itu dilakukan Presiden Prabowo Subianto bersamaan dengan pelantikan penggantinya, Purbaya Yudhi Sadewa, Senin sore 8 September 2025 di Istana Negara, Jakarta.

Usai pencopotan, Sri Mulyani dikabarkan berada di rumah dan dalam kondisi sehat. Namun, hingga Senin malam, ia belum melakukan perpisahan dengan jajaran Kementerian Keuangan.

“(Ibu) di rumah mbak, sehat. Belum sama sekali (ada perpisahan),” kata seorang sumber di Kemenkeu yang dikutip dari RMOL.

Sumber itu juga mengaku belum mendapatkan informasi apapun mengenai agenda perpisahan mantan bendahara negara itu. 

“Sampai malam ini belum ada arahan apa-apa mba. Doakan kami survive ya,” jelasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi langsung melalui Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro hanya berpesan untuk mengikuti Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang dijadwalkan Selasa, 9 September 2025.

"Besok datang saja sertijab jam 9," katanya kepada Redaksi.

Mundurnya Sri Mulyani dari kursi menteri keuangan ini tak lepas dari insiden penjarahan yang menimpa rumah orang tuanya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan pada 31 Agustus 2025. Peristiwa itu mengguncang dirinya secara psikologis.

Dalam unggahannya di Instagram, Sri Mulyani mengungkapkan kesedihannya setelah sebuah lukisan bunga yang ia buat 17 tahun lalu raib dibawa penjarah.

"Lukisan itu bagi penjarah pasti dibayangkan bernilai sekedar seperti lembaran uang. (Bagi saya) lukisan bunga yang saya lukis 17 tahun lalu itu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi. Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya,” tulis Sri.

Ia menegaskan kehilangan lukisan itu sama dengan hilangnya rasa aman dan kepastian hukum di negeri ini. 

“Hilang hukum, hilang akal sehat, dan hilang peradaban serta kepantasan. Runtuh rasa perikemanusiaan. Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak. Absurd…!” tegasnya.

Sejak peristiwa itu, Sri Mulyani belum pernah tampil langsung di publik, hanya sempat menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka pada Kamis 4 September 2025. 

Pasca-penjarahan, Sri Mulyani juga hanya mengikuti rapat kerja bersama Komite IV DPD, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dan Gubernur BI Perry Warjiyo secara virtual, pada Selasa 2 September 2025.

Dalam rapat tersebut, Sri Mulyani memastikan pemerintah tidak akan menaikkan tarif maupun menambah jenis pajak baru meski kebutuhan negara sangat besar.

“Karena kebutuhan negara dan bangsa begitu banyak maka pendapatan negara terus ditingkatkan, tanpa ada kebijakan-kebijakan baru,” ucapnya.

“Pajak tetap sama. Enforcement dan compliance akan dirapikan, ditingkatkan, sehingga mereka yang mampu tetap membayar dengan mudah, sementara yang lemah akan dibantu maksimal,” tandasnya.

Sumber: rmol
Foto: Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua dari kiri). (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)

Komentar