GELORA.ME - Politikus Partai Demokrat, Rommi Irawan, melontarkan pernyataan keras terkait peran sebagian habaib dalam kehidupan berbangsa.
Ia menilai, alih-alih menjaga persatuan dan kesatuan, justru ada kelompok habaib yang kerap merusak sendi-sendi persaudaraan bangsa dengan retorika yang memecah belah.
“Perjuangan dan persatuan Indonesia selalu dirusak oleh oknum habaib. Mereka bukan menyatukan, tapi memecah belah persatuan,” kata Rommi Irawan di akun X (Twitter) miliknya, Rabu (3/9/2025).
Rommi secara khusus menyinggung nama Habib Babeh Aldo.
Menurutnya, sosok yang dikenal aktif di media sosial itu kerap mengumbar ujaran kebencian serta menstigma kelompok lain dengan label-label tertentu yang memicu konflik horizontal.
“Contohnya lihat Habib Babeh Aldo, selalu menebar kebencian. Dia tidak pernah bicara soal solusi kebangsaan, tapi justru memperkeruh suasana,” tegasnya.
Rommi menilai, tindakan tersebut bukan hanya merugikan citra habaib di mata masyarakat, tetapi juga membahayakan fondasi persatuan Indonesia yang dibangun dengan susah payah oleh para pendiri bangsa.
Pernyataan Rommi ini memantik perdebatan lebih luas tentang peran habaib dalam politik Indonesia.
Sebagian pihak menilai habaib memiliki kharisma spiritual yang semestinya digunakan untuk menjaga akhlak umat dan merawat harmoni sosial.
Namun dalam praktiknya, tidak sedikit habaib yang justru terjun ke ranah politik praktis dengan retorika identitas.
“Politik identitas berbasis agama dan keturunan itu berbahaya. Kalau dibiarkan, bisa memecah belah bangsa. Padahal Indonesia dibangun di atas kesepakatan bersama, bukan satu golongan saja,” kata Rommi.
Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah masyarakat plural, terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.
Karena itu, setiap tokoh agama maupun habaib seharusnya menjadi perekat, bukan sumber perpecahan.
Pernyataan Rommi ini menambah daftar kritik publik terhadap fenomena politisasi habaib dalam beberapa tahun terakhir.
Media sosial kerap menjadi panggung bagi tokoh-tokoh keagamaan untuk membangun basis pengaruh, namun tidak sedikit yang menuai kontroversi karena gaya komunikasi mereka dianggap provokatif.
Publik kini menunggu, apakah pernyataan Rommi Irawan akan mendapat respons langsung dari pihak-pihak yang disebut, khususnya Habib Babeh Aldo, atau justru memicu perdebatan baru tentang posisi habaib dalam kehidupan berbangsa.
👇👇
Perjuangan dan Persatuan Indonesia selalu di rusak para Kabib.
— ROM ! (@IrawanRommi) September 2, 2025
Pemecah belah persatuan.
Contohnya lihat si Kabib @BabehAldoAje135
Selalu menebar kebencian.
Oh iya, pernah mubahalah di depan makam Rasulullah SAW.
Nantikan kehancuran mu... https://t.co/dA5jpsIjau pic.twitter.com/jdHLlBUl48
212 adalah peristiwa penipuan terbesar umat muslim di Indonesia, oleh para Kabib
— ROM ! (@IrawanRommi) September 3, 2025
Angkat Imam Bocil, sebagai Imam Besar?
Ilmu nya padahal semenel
Walisongo yg telah islamkan nenek moyang bangsa Indonesia, di hinakan
Dg julukan Islam Nusantara#AyoTesDNA@BabehAldoAje135 👎 https://t.co/e58pbwu5Wo
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Membaca Makna Kehadiran Presiden Prabowo di Beijing
Aktifkan Lagi Pam Swakarsa, TNI: Dulu Politis, Sekarang Murni Jaga Keamanan
TNI Klarifikasi Soal Beredarnya Surat Ajakan Laksanakan Pam Swakarsa
Habib Rizieq Pilih Gelar Maulid Nabi daripada Turun Aksi