Mantan perwira intelijen dari BIN, Sri Rajasa Candra, mengatakan bahwa Riza Chalid hanya bohir aksi unjuk rasa dan pengendali atau operator lapangannya adalah geng Solo.
"Pengendali di sini tentunya saya bisa meyakinkan ini adalah geng Solo," kata Sri Rajasa dalam sinear Forum Keadilan TV dikutip pada Selasa, 2 September 2025.
Ia menyebutkan, itu karena terjadi begal demonstrasi. Awalnya, ajakan untuk melakukan aksi demonstrasi itu cukup viral di media sosial pada 25 Agustus 2025.
"Cuma, narasi yang digunakan adalah satu, tangkap Jokowi makzulkan Gibran dengan menggunakan mekanisme DPR," ujarnya.
Namun dalam perjalannya, lanjut Sri Rajasa, isu tersebut menjadi bergeser, yakni sisi negatif DPR.
"Bahwa DPR hedonis, DPR menerima tunjangan yang berlebihan sehingga DPR tidak layak menjadi wakil rakyat," ucapnya.
Menurut Sri, isu soal DPR itu memang berdasar karena kondisinya seperti itu dan memantik amarah rakyat.
"Sehingga DPR harus dibubarkan. DPR harus digusur. Ini proses begal demo," tandasnya.***
Sumber: konteks
Foto: Mantan perwira intelijen dari BIN, Sri Rajasa Candra/Net
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone: Misteri Pemetaan Sawit Ilegal & Bencana Sumatera Terungkap?
Visa Kartu Emas AS: $1 Juta untuk Izin Tinggal, Benarkah Adil? Analisis Kontroversi
BGN Tanggung Biaya Perawatan 21 Korban Kecelakaan Mobil MBG di SDN Kalibaru
Kecelakaan SDN 1 Kalibaru: 20 Siswa dan Guru Terluka Ditabrak Mobil Pengangkut MBG