Dalam pernyataan resmi di akun media sosialnya, Grab menyebut Dandi bukan sekadar mitra, tetapi juga bagian dari keluarga besar perusahaan.
"Kami terdiam. Berat sekali rasanya menuliskan kabar ini. Almarhum telah lebih dari tujuh tahun bersama kami, tumbuh dan berjalan bersama. Beliau bukan sekadar mitra pengemudi, tetapi pejuang jalanan yang setia, sahabat bagi sesama mitra, dan bagian dari keluarga besar Grab," tulis Grab.
Tak hanya Dandi, jumlah korban jiwa dalam kerusuhan yang mengguncang Kota Makassar sejak Jumat malam bertambah menjadi empat orang.
Tiga korban sebelumnya adalah Sarinawati (26), staf DPRD Kota Makassar Muh Akbar Basri alias Abay (26), staf Humas DPRD Makassar dan Syaiful Akbar (43), Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah.
Ketiganya meninggal dunia dalam insiden kebakaran gedung DPRD Makassar yang dibakar massa.
Peristiwa itu terjadi setelah ribuan demonstran menduduki gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel pada puncak aksi Jumat malam.
Sama seperti Dandi, kematian mereka juga โlenyapโ begitu saja, seakan tak terjadi apa-apa jika pelaku berasal dari masyarakat sendiri.
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar memang sempat mengunjungi rumah duka, Muh Akbar Basri. Setelah itu? Isunya hilang begitu saja.
๐๐
Seorang driver Grab bernama Rusdamdiansyah (25) meninggal dunia setelah dikeroyok massa dalam aksi ricuh di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, usai dituduh sebagai intel aparat.#im_nusantara #ojol #intel #demo28agustus #trending #beritaterbaru #makassar pic.twitter.com/GRlY1EwOE7
kabarnya alm. rusdamdiansyah ini meninggal dipukuli sesama pendemo karena dikira intel???? tapi kok ga ramai ya? https://t.co/kqwq6va9Os
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Benarkah Menkeu Purbaya Diteror? Ini Fakta di Balik Pengawalan Ketat Provos TNI di Kediamannya
Polisi Umumkan Wajah Pelaku Pembunuhan Ibu Hamil di Hotel Palembang
Polisi Tangkap Pembunuh Puspita Sari di Banyuasin, Pelaku Akui Cekik Korban di Hotel
Said Didu Beberkan Alasan Jokowi Disebut Biang Kerok IKN, Ini Faktanya!