Penjarahan Terorganisir Targetkan Menkeu dan Anggota DPR, Bagaimana Aksi Bisa Begitu Rapi dan Cepat? Simak Analisisnya!

- Minggu, 31 Agustus 2025 | 12:35 WIB
Penjarahan Terorganisir Targetkan Menkeu dan Anggota DPR, Bagaimana Aksi Bisa Begitu Rapi dan Cepat? Simak Analisisnya!

GELORA.ME - Gelombang aksi penjarahan yang tampak terorganisir dan masif melanda sejumlah kediaman tokoh politik serta pejabat tinggi negara sepanjang Sabtu (30/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025) dini hari.


Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai motif dan dalang di balik gerakan yang tergolong 'sangat rapi dan sistematis'.


Sasaran utama penjarahan merupakan nama-nama terkemuka yang dianggap publik bertanggung jawab atau pemicu kerusuhan sebelumnya, yakni Ahmad Sahroni, Eko Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.


Aksi penjarahan kali pertama menargetkan Rumah Ahmad Sahroni.


Massa berhasil menggasak barang-barang berharga mulai dari pakaian hingga dokumen penting seperti surat tanah.


Bahkan, beberapa unit mobil mewah yang terparkir di kediamannya tak luput dari kerusakan parah.


Selanjutnya, kediaman Anggota DPR Fraksi PAN, Eko Purnomo atau yang lebih dikenal dengan Eko Patrio, di Jalan Karangasem, Kuningan, Jakarta Selatan, juga menjadi target pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari.


Tidak ada sudut rumah yang luput dari incaran para penjarah.


Massa kemudian beralih ke rumah Uya Kuya di Kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.


Setelah berhasil menguras habis harta benda Uya Kuya, penjarahan kemudian bergerak menuju Kawasan Bintaro, yang menjadi lokasi kediaman pribadi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan juga Nafa Urbach.


Pola gerakan tersebut menunjukkan efisiensi dan koordinasi tinggi.


Seluruh rangkaian penjarahan berlangsung 'dalam waktu kurang dari 24 jam,' memicu kekhawatiran publik tentang lemahnya pengawasan keamanan.


👉 Video di Akhir Artikel


Pola Sistematis di Balik Penjarahan


Menurut penuturan warga setempat, aksi penjarahan tersebut terkesan 'sangat rapi.'


Bahkan, Sumber mengatakan bahwa penjarahan hanya "tertuju pada satu titik tujuan tanpa menghiraukan lingkungan sekitar," bahkan di lingkungan elite sekali pun.


"Massa dari luar dan terkoordinir," ucap Sumber tersebut, memberikan indikasi kuat adanya perencanaan matang di balik setiap pergerakan.


Sumber tersebut mengemukakan bahwa di lingkungan rumahnya, ada salah satu tokoh yang menjadi target massa penjarah, namun saat ini sudah tidak diketahui lokasi tempat tinggalnya.


"Total tiga kali dapat kunjungan dari kelompok (massa) berbeda," ujarnya.


Ia menceritakan, awalnya sempat mendengar kabar rumah beberapa tokoh politik nasional yang dikenal vokal membela tunjangan DPR telah dijarah massa dari pemberitaan media.


Saat itu, ia mengaku penasaran dengan masing-masing alamat rumah tokoh publik yang sudah ditarget sejak awal.


"Saya kira sampai tengah malam aman. Ternyata sekira mendekati subuh ada pesan dari Pak RW dan nggak lama ada warga yang kirim rekaman video, memperlihatkan banyak motor di area depan gerbang portal perumahan," ujarnya.


Lantaran itu, akhirnya warga bergerak ke pos satpam untuk memastikan kondisi.


Saat itu, Ketua RW setempat mengungkapkan bahwa sempat ada perwakilan dari massa tersebut yang mengecek salah satu rumah, diduga didiami salah satu target.


"Memang dulu ada (salah satu target) yang pernah ngontrak di sini," ujarnya.

Halaman:

Komentar