Horor Sumur Minyak Blora: Sepekan Api Tak Padam, 4 Nyawa Melayang

- Minggu, 24 Agustus 2025 | 07:15 WIB
Horor Sumur Minyak Blora: Sepekan Api Tak Padam, 4 Nyawa Melayang


Tragedi kemanusiaan akibat ledakan dan kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kembali memakan korban.

Jumlah korban meninggal dunia kini bertambah menjadi empat orang, menggarisbawahi betapa berbahayanya praktik pengeboran liar yang merenggut nyawa.

Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora.

Korban keempat adalah Yeti (30), seorang ibu muda yang berjuang melawan luka bakar serius sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta.

"Semalam saya dapat kabar bahwa korban luka atas nama Yeti meninggal dunia. Beliau sebelumnya mengalami luka bakar serius dan dirawat intensif di RS Sardjito," ujar Agung Triyono dari TRC BPBD Blora dikutip dari ANTARA pada Sabtu (23/8/2025).

Dengan meninggalnya Yeti, duka di Blora semakin mendalam. Ia menyusul tiga korban lainnya yang telah lebih dulu berpulang, yakni Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).

Tragedi ini menjadi semakin memilukan karena Yeti meninggalkan seorang anak balita berusia dua tahun, berinisial AD, yang nasibnya kini juga di ujung tanduk.

Sang anak masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama dengan almarhumah ibunya.

“AD masih dalam perawatan intensif, mudah-mudahan segera ada perkembangan baik,” kata Agung.

Sementara itu, di lokasi kejadian, api masih menggila. Memasuki hari ketujuh pasca-kebakaran, kobaran api dari sumur minyak ilegal tersebut belum menunjukkan tanda-tanda akan padam.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Pemadam Kebakaran, Pertamina, dan relawan terus berjibaku di tengah panas yang menyengat, mengerahkan segala upaya untuk menjinakkan si jago merah.

Dampak dari bencana ini tak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyingkirkan ratusan warga dari rumah mereka.

Sedikitnya 300 kepala keluarga atau sekitar 750 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Mereka kini ditampung di sejumlah posko darurat yang didirikan oleh pemerintah dan para relawan.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik untuk penanganan kebakaran maupun kebutuhan para pengungsi. Bantuan logistik, dapur umum, hingga layanan kesehatan darurat sudah kami siapkan,” jelas Agung, menggambarkan skala penanganan yang masif.

Peristiwa ini menjadi alarm keras terkait maraknya aktivitas pengeboran minyak ilegal yang tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengancam nyawa.

Aparat kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran dan menyeret pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Sejumlah saksi, mulai dari pekerja, pemilik lahan, hingga pihak yang diduga mendanai aktivitas ilegal ini telah dimintai keterangan.

Pemerintah daerah berkomitmen menuntaskan penanganan bencana dari hulu hingga hilir, mulai dari pemadaman api, pemenuhan hak pengungsi, hingga penegakan hukum yang tegas.

Sumber: suara
Foto: Kondisi sumur minyak ilegal yang terbakar di Blora Jawa Tengah. [ANTARA/HO-Gunawan]

Komentar