GELORA.ME - Penulis Iqbal Aji Daryono angkat suara terkait munculnya narasi Syiah bukan Islam di media sosial saat perang Iran Vs Israel berkecamuk.
“Di tengah kecamuk perang Iran melawan Zionis, ada kelompok yang terus teriak-teriak sampe leher pecah: hati-hati Syiah bukan Islam!” kata Iqbal dikutip dari unggahannya di Threads, Selasa (24/6/2025).
Ia mengungkapkan, sejak dulu ia penasaran dengan Syiah. Tapi tak puas mendengar pengakuan Syiah di Indonesia.
“Saya penasaran sekali Syiah itu seperti apa. Dan saya gak mau cuma mendengar pengakuan orang Syiah Indonesia. Siapa tau cuma taqiyah,” ujarnya.
Karenanya, pada September 2023 ia memutuskan berangkat ke Najaf-Karbala, datang ke festival relijius paling akbar orang-orang Syiah.
Ia pun menyimak sholat orang-orang Syiah, masuk ke masjid-masjidnya.
Menyimak bacaan shalawat, nendengarkan lantunan azan, dan menguping bacaan Quran.
“Laaah, ternyata mereka nyembah Allah SWT juga! Nabinya apakah Ali? Nooo!Nabinya ya Nabi Muhammad SAW. Ali diistimewakan sebagai "waliyallah" (dalam azan diucapkan juga), dan itu karena Ali diyakini sebagai "gerbang ilmu Nabi" yg paling dekat dg ketaatan kepada Nabi! Bukan karena Ali itu nabi!” paparnya.
Menurutnya, narasi bahwa Syiah mabinya adalah ali yang selama ini ia dengar keliru. Orang Syiah di sana tak menyebut Ali nabi.
“Fitnah selama ini kan dibilang Syiah itu nabinya Ali. Saya dengar itu dr Ust Khalid Basalamah dan Mamah Dedeh. Padahal selama berjumpa dengan ratusan ribu orang di Arbaeen Walk di Karbala, tidak pernah sekalipun saya mendengar ada yang menyebut Nabi Ali wkwkkwkwk,” jelasnya.
Di sisi lain, ia mengungkapkan shalawat Syiah memang menyebut nama Ali.
“Yang ada shalawat: Allahumma shalli alaa Muhammad WA AAALI MUHAMMAD. Jadi shalawatnya harus lengkap, shalawat untuk Muhammad dan untuk KELUARGA Muhammad (seperti bacaan shalawat Ibrahimiyah yang kita baca saat tasyahud sholat),” imbuhnya.
Menurutnya, yang mengejutkan adalah qurannnya. Di Karbala ia mendengar murottal diputar, berasal dari suara Syekh Abdurrahman As Sudais, Imam Masjidil Haram, yang lebih dekat ke Salafi daripada ke Syiah.
“Waktu saya tanya ke kawan saya yang Syiah di sana, dia bilang: pembukuan Quran jd mushaf di zaman Khalifah Usman itu melibatkan Sayyidina Ali sebagai tokoh penting semacam pimpro pembukuan. Jadi Quran mushaf Utsmani itu pun yang sampe detik ini dipegang oleh orang-orang Syiah!” ujarnya.
“Sholatnya gimana? Takbiratul ikhram, fatihah sama, surat pendek sama, rukuk sujud i'tidal sama, bedanya di qunut tiap kali habis rukuk (atau habis i'tidal saya lupa),” tambahnya.
Bagi Iqbal, itu perbedaan fikih yang menurutnya biasa, bahkan antar mazhab Sunni. Tapi selain itu, ia menyebutnya sama.
“Puasa sama, zakat sama, haji sama. Siapa yang bilang hajinya Syiah di Karbala? Lha wong buku ulasan ttg haji yg paling fenomenal itu berjudul haji ditulis oleh Ali Syariati, salah satu intelektual terbesar Iran dan tentu Syiah,”
“Jadi, yang disembah Allah, nabinya Muhammad, sholatnya tetap 5 sholat (sering dijamak memang kayak kita jamak duhur asar dan magrib Isya--ini kami di Muhammadiyah aja sering kok bahkan tanpa uzur--ada dasarnya), kitabnya Quran, zakat puasa haji sama. Terus di mana tidak Islamnya?” sambungnya.
Menurutnya, yang membedakan dengan Sunni adalah soal imamah.
Karena Syiah yakin Nabi memberikan estafet kepemimpinan agama ke Ali dst. Sunni tidak begitu.
“Dan mereka yakin para imam itu (Sayyidina Ali dst.) yang 'menjaga agama' sampe akhir zaman, sebab tidak mungkin agama berjalan sendiri tanpa penafsir otoritatif yang sudah 'ditunjuk oleh Rasulullah SAW'. Itu yang membedakan dengan Sunni,” terangnya.
Selebihnya, ia mengaku melihatnya 90 persen sama aja, hanya beda mazhab.
Adapun berita-berita yang sering nyebar di thread itu, dinilainya kebanyakan fitnahnya.
Itu menurutnya karena ada perebutan dominasi dan sumber daya, sejak zaman Utsmani vs Syafawi hingga Saudi vs Iran.
“Oiya, berhari-berhari di Karbala dan berjumpa dengan ratusan ribu orang Syiah itu satu kali pun saya tidak mendengar ada makian kepada para sahabat Nabi. Duluuu banget katanya pernah ada yg fanatik dan mencela,” jelasnya.
“Tapi sudah diharamkan mutlak oleh ulama mereka, termasuk mengharamkan membacok-bacok badan sendiri. (Ini juga saya tidak ketemu satu kali pun),” tambah Iqbal.
Karenanya, ia menyoal kelompok yang menyebarkan narasi Syiah bukan Islam di tengah perang melawan Zionis. Hanya selalu meneriakkan Syiah hanya pura-pura!
“Mereka itu kerjaannya sebenarnya apa ya? Kok awas awas awas awas terus. Jangan dekat ini jangan dekat itu. Mereka sendiri gak ngapa-ngapain ke Zionis. Capedeeeeh,” pungkasnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Bahlil Sebut Negara-Negara yang Hutannya Dibabat, Tambangnya Diambil, Kini Mereka Maju; Heran Ada yang Protes Indonesia Keruk SDA
Trump Ngamuk Disebut Gagal Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran
Siap-siap, Pemerintah Bakal Pungut Pajak dari Pedagang di Shopee, TikTok Shop dan Lazada cs
Aksi Anies Baswedan Pernah Sidak Ijazah Palsu Kini Jadi Omongan, Respons Publik: Pantas Dulu Dicopot!