Kursi 11A Jadi Juru Selamat Kecelakaan Maut Pesawat Air India, Mukjizat atau Faktor Ilmiah?

- Jumat, 13 Juni 2025 | 23:00 WIB
Kursi 11A Jadi Juru Selamat Kecelakaan Maut Pesawat Air India, Mukjizat atau Faktor Ilmiah?


GELORA.ME -
Insiden Maut Air India di Kota Ahmedabad, India pada Kamis 12 Juni 2025, menyisakan satu orang selamat yakni Vishwash Kumar Ramesh yang duduk di kursi 11A. 

Peristiwa maut yang menewaskan 242 orang itu hanya menyisakan Vishwash Kumar Ramesh sebagai penumpang selamat.

Jagat media sosial pun heboh karena kursi 11A yang berada di row kiri dekat pintu darurat disebut jadi juru selamat pria berkebangsaan Inggris.

Ia selamat dalam kecelakaan sesaat 10 detik Air India lepas landas menuju Inggris. 

Lalu, benarkah Kumar selamat karena duduk di kursi 11A? 

Menurut Prof Edwin Galea, Direktur Fire Safety Engineering Group di University of Greenwich, lokasi yang dekat dengan pintu darurat menjadi krusial.

"Kursi 11A adalah salah satu kursi paling dekat dengan pintu darurat nomor dua. Penumpang bisa saja menyentuh pintu itu langsung dari kursinya," tuturnya dalam kasus kecelakaan Air India ini dikutip AFP, Jumat, 13 Juni 2025. 

Edwin menganalisis bahwa dalam situasi darurat, jarak ke pintu keluar menjadi hal penting dan krusial. Dalam studinya pada 2006, penumpang dalam lima baris dari pintu keluar memiliki peluang lebih tinggi untuk selamat.

Selain itu, 11A disebut berada di atas wing box, yakni area sayap yang menyatu dengan badan pesawat. Bagian ini jadi paling struktural karena memiliki konstruksi paling kuat.

"Ini area dengan struktur paling kokoh di seluruh badan pesawat," tutur Prof Galea menjelaskan.

Analisa ini juga diperkuat Ketua Keselamatan Lloyd’s Register di University of York Prof. John McDermid.

Menurutnya, duduk di atas sayap menawarkan perlindungan struktural lebih tinggi saat terjadi benturan keras. Selain itu, posisi awak kabin yang berhadapan langsung dengan 11A juga diperkirakan menjadi faktor tambahan dalam proses evakuasi.

Dalam kasus ini, awak kabin biasanya dilengkapi dengan sabuk pengaman harness penuh, serta dilatih untuk membuka pintu darurat serta mengevakuasi seluruh pesawat dalam waktu 90 detik.

Meski demikian, faktor kursi tak bisa jadi rujukan apakah pintu darurat berhasil dibuka oleh awak kabin atau Vishwash Kumar sendiri.

Namun, ada kemungkinan struktur pesawat rusak di titik itu, sehingga menciptakan celah yang membuatnya bisa keluar dengan cepat.

Di sisi lain, meski beberapa ahli menyebut ada beberapa faktor teknis yang membuatnya selamat, faktor keberuntungan disebut tetap memainkan peranan besar dalam kasus Vishwash.

Alasannya, kecelakaan tersebut secara teknis termasuk kategori non-survivable crash, kecelakaan dengan tidak adanya kemungkinan korban selamat.

Hal itu didasarkan pada kondisi kecelakaan yang jatuh di area padat penduduk. Lalu, ada kerusakan parah di badan pesawat serta muncul kobaran api besar setelahnya.

"Mengapa dia selamat, sementara orang yang duduk di sebelahnya--11B, 11C, bahkan 12A--tidak?. Ia juga tidak sampai terluka parah dan mampu menyelamatkan diri. Itu sungguh luar biasa," kata Prof. Galea. 

Sumber: disway

Komentar