GELORA.ME - Di tengah polemik seputar keaslian ijazah Joko Widodo yang kembali mencuat, seorang insinyur elektro spesialis komputer dan telekomunikasi mengungkapkan bahwa ia pernah melakukan analisis terhadap tiga ijazah Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985—salah satunya milik Jokowi.
Dalam tayangan di kanal YouTube Refly Harun, insinyur yang akrab dipanggil "Bro" itu menceritakan bahwa penelitian ini ia lakukan pada tahun 2021, saat isu dugaan ijazah palsu Jokowi mulai ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya Twitter (kini X).
Menurutnya, saat itu warganet sering membandingkan ijazah dari berbagai fakultas secara sembarangan.
"Banyak yang bandingkan ijazah Kehutanan dengan Ekonomi, Geologi, atau MIPA. Padahal setiap fakultas punya format yang berbeda. Tulisan, bentuk, hingga cara pencetakan bisa tidak sama," jelasnya.
Bermodal kiriman foto dari masyarakat, ia meneliti tiga ijazah lulusan tanggal 5 November 1985.
Dua di antaranya ia peroleh terlebih dahulu—dengan nomor ijazah 1117 dan 1120. Ijazah 1120 merupakan milik Presiden Jokowi.
Ia kemudian mencari satu ijazah tambahan sebagai pembanding ketiga, yang akhirnya didapat dari pesan WhatsApp tengah malam—ijazah bernomor 1115, juga dari lulusan 5 November 1985.
Sebagai mantan pengusaha percetakan, ia mengaku terbiasa dengan detail cetakan dan teknik montase.
Ia menggunakan pengalaman ini untuk melakukan komparasi visual pada ketiga dokumen.
"Semua ijazah saya jajarkan di layar televisi besar, lalu saya tarik garis raster dari bawah ke atas. Kalau rasternya identik, maka elemen huruf akan bertemu di titik yang sama. Misalnya di kaki huruf N atau kepala huruf J di kata 'Yogyakarta'," jelasnya.
Namun dari analisis tersebut, ia menemukan perbedaan signifikan.
Ijazah nomor 1115 dan 1117 memiliki kesamaan raster, sementara ijazah nomor 1120 (milik Jokowi) tidak identik dengan keduanya.
"Kesimpulan saya, 1115 identik dengan 1117. Tapi 1120 tidak identik dengan 1115, juga tidak identik dengan 1117," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya keaslian blanko sebagai elemen kunci.
“Kalau blanko-nya palsu, maka seluruh ijazah bisa dikatakan tidak sah. Tapi kalau blanko-nya asli, lalu isi datanya berbeda, itu bisa jadi kasus 'aspal'—asli tapi palsu,” tambahnya.
Meski bukan ahli forensik dokumen, insinyur ini menegaskan bahwa analisisnya berbasis pengalaman teknis dan visual yang kuat, serta menggunakan metode pembanding yang logis dalam konteks percetakan.
MISTERI Ijazah Jokowi: 'Ahli Sains Indonesia' Benarkan Analisa Rismon Sianipar, Bongkar Anomali Penomoran Ijazah UGM
GELORA.ME - Ahli Sains Indonesia, Prof Tono Saksono yang juga merupakan sarjana Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) yang lulus tahun 1979, ikut menanggapi isu ijazah palsu jokowi
Diketahui, kasus ijazah palsu masih terus bergulir, kali ini ulasan dan analisa datang dari Prof. Tono membuat video ulasan ijazah miliknya sendiri yang diterbitkan oleh UGM.
Melalui penjelasannya, ia membenarkan penjelasan Rismon Sianipar terkait penomoran ijazah merupakan hal yang tidak sederhana.
"15007, saya kira ini menunjukkan bahwa saya sarjana ke lima belas ribu tujuh di fakultas teknik itu," ujar Prof Tono dilansir dari video yang kini beredar di Facebook, Rabu (7/5/2025).
Kemudian angka 79 yang tertera di penomoran yang menjelaskan bahwa dia lulusan tahun tersebut.
Artikel Terkait
Kejaksaan Diduga Tak Serius Eksekusi Silvester Matutina, DE JURE: Saling Lempar Tanggung Jawab Antara Institusi
Prabowo Gelar Rapat Tengah Malam, Mensesneg Beberkan Hasil yang Mengecewakan
Prabowo Terbang ke Mesir Malam Ini, Hadiri KTT Darurat untuk Perdamaian Gaza
Menpora vs Ketum PSSI: Siapa yang Sebenarnya Bertanggung Jawab?