Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves jadi korban lemparan batu oknum suporter
usai pertandingan melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5).
Pecah insiden memalukan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC vs
Persik Kediri, sejumlah oknum diduga Aremania buat ulah dengan melempari bus
Persik dengan batu saat tinggalkan Stadion Kanjuruhan.
Dari video yang beredar di sosial media dan diterima redaksi Suara.com, bus
pemain Persik dilempar hingga menyebabkan kaca bus pecah.
Kapten Persik, Ze Valente di unggahan akun Instagram miliknya menyindir aksi
barbar yang terjadi pasca pertandingan melawan Arema FC.
"We never learn. But its better not to say what i think," tulis Valente.
Pada unggahan itu, Valente menyertakan foto kondisi bus Persik yang rusak di
bagian depan.
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
[Instagram Ze Valente]
Akun Instagram @goaltime_info unggah foto batu besar yang ditimpuk ke arah
bus Persik.
Pada keterangan foto disebutkan bahwa akibat pelemparan batu tersebut,
sejumlah pemain dan ofisial Persik mengalami luka.
Dari informasi yang diunggah akun @infojatim24, pelatih Persik jadi salah
satu korbannya.
Pada postingan tersebut, terlihat Divaldo Alves tengah diobati tim medis di
bagian kepala.
"Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves mengalami luka di kepala akibat
lemparan batu yang mengenai bus pemain dan official Persik pasca
pertandingan BRI Liga1 antara Arema FC dan Persik Kediri di Stadion
Kanjuruhan Malang," tulis informasi akun tersebut.
Sementara itu, mengutip dari beritajatim.com--jaringan Suara.com, Ketua LOC
(Local Organizing Committee) sekaligus Panpel Arema FC, Erwin Hardiono,
menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang terjadi.
“Kami sangat menyesalkan dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada tim Persik
Kediri atas kejadian yang tidak terpuji ini,” ujar Erwin Hardiono.
Insiden pelemparan terjadi di luar area Stadion Kanjuruhan, tepatnya di ruas
jalan yang dilalui bus Persik Kediri menuju Kota Malang. Manajemen mengaku
sudah memberikan pengawalan pada tim tamu di area stadion.
Namun, oknum suporter yang tidak bertanggung jawab tersebut melakukan
tindakan pelemparan di jalanan.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah hal ini terjadi
dengan melakukan pengawalan. Namun, ada oknum yang melakukan tindakan tidak
bertanggung jawab di luar kendali kami,” ujar Security Officer Arema FC,
Bram Hady Sulthon.
Sontak saja aksi barbar yang dilakukan oknum suporter tak bertanggung jawab
ini membuat geram publik.
Padahal sebelum pertandingan dimulai skuat Persik beserta tim kepelatihan
sempat menggelar doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan.
Penampakan Batu Besar yang Pecahkan Bus Persik Saat Tinggalkan Stadion
Kanjuruhan [Instagram @goaltime_info]
"Sebelum melaksanakan Official Training, tim Persik Kediri memanjatkan doa
untuk para korban Tragedi Kanjuruhan tepatnya di Gate 13 Stadion Kanjuruhan,
Kab. Malang," tulis unggahan akun Persik.
"Doa bersama juga dilakukan tim di tengah lapangan sebelum latihan
dilangsungkan," sambung tim berjuluk Macan Putih tersebut.
Arema FC Dipermalukan di Kanjuruhan
Persik Kediri membenamkan tuan rumah Arema FC dengan skor telak 3-0 di
Stadion Kanjuruhan.
Pada babak pertama, tuan rumah Arema FC mampu tampil mendominasi atas
tamunya Persik Kediri.
Tim berjuluk Singo Edan yang kembali bermain di hadapan Aremania
memperagakan serangan cepat dari kedua sisi sayap dan diimbangi kolektivitas
antar lini, sehingga mampu merepotkan pertahanan Persik.
Satu peluang yang didapatkan Arema FC terjadi pada menit ke-12, berawal dari
sodoran Alfarizi ke sisi kanan garis kotak penalti tim tamu.
Kapten Arema FC itu mampu melepaskan umpan silang ke dalam kotak penalti tim
tamu dan mengarah langsung ke Dalberto Luan, namun bola masih bisa
diantisipasi kiper Persik Leonardo Navacchio.
Selama 15 menit pertama Arema FC yang memburu tiga poin tak sekalipun
memberikan kesempatan Persik mengembangkan permainan. Tapi serangkaian upaya
anak asuh Ze Gomes masih belum membuahkan hasil.
Persik yang terus mendapatkan tekanan justru unggul terlebih dahulu, melalui
tandukan Vava Mario Yagalo pada menit ke-25 yang tidak mampu dijangkau Lucas
Friggeri.
Pada menit ke-41 Arema mendapatkan peluang menyamakan kedudukan melalui
Alfarizi, tetapi tendangannya masih tipis menyamping di sisi kanan gawang
Persik.
Keunggulan Persik Kediri atas Arema FC 1-0 bertahan hingga pertandingan
babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Arema FC langsung tampil penuh determinasi dalam upaya
menyamakan kedudukan.
Permainan cepat anak asuh Ze Gomes mampu membuat pertahanan Persik
kewalahan. Bahkan, para pemain Arema FC cenderung memegang tempo permainan,
lantaran berhasil menguasai setengah lapangan.
Namun upaya Arema mengejar ketertinggalan makin berat setelah kapten tim
Alfarizi mendapatkan kartu merah dari wasit, pada menit ke-62.
Tidak lama kemudian Ramiro Fergonzi mampu memperlebar keunggulan Persik
Kediri pada menit ke-72, setelah tendangannya dari luar kotak penalti tak
mampu dihalau kiper Arema FC Lucas Friggeri.
Persik pun unggul dengan kedudukan 2-0 atas Arema FC.
Penyerang Arema FC Dalberto Luan nyaris memperkecil kedudukan pada menit
ke-78 andai bola hasil sundulannya tak dihalau dengan baik Leonardo
Navacchio.
Persik semakin menunjukkan kedigdayaannya atas tuan rumah Arema FC, setelah
Ze Valente mencetak gol di menit ke-82. Papan skor berubah menjadi 3-0 untuk
keunggulan tim tamu.
Skor 3-0 bertahan hingga pertandingan yang diselenggarakan di Stadion
Kanjuruhan itu berakhir.
Sumber:
suara
Foto: Pelatih Persik Divaldo Alves Jadi Korban Lemparan Batu Oknum Suporter
[Instagram Divaldo Alves]
Artikel Terkait
Viral Video Aksi Tak Senonoh Sejoli Diduga Direkam Dalam Ruang Karaoke di Wakatobi Sulawesi Tenggara
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua Barat
Rawan! Lampu Merah Parameswara Jadi Sarang Pemalak, Warga Minta Polisi Bertindak
Mantan Ketua MK Anwar Usman Disebut Dapat Tekanan, Tak Ada yang Bela Termasuk Jokowi