Banyak orang tidak memiliki kebiasaan minum air secara teratur dan baru meminumnya ketika merasa sangat haus.
Ketika haus, mereka cenderung minum dalam jumlah banyak sekaligus.
Hal ini justru tidak baik bagi tubuh karena dapat mengganggu keseimbangan air dan elektrolit, serta menghambat sistem peredaran darah dan pengiriman oksigen ke organ vital.
Cara terbaik adalah minum air secara perlahan dalam jumlah yang cukup sepanjang hari agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik tanpa memberikan tekanan berlebih pada sistem peredaran darah.
3. Hanya Minum Air Panas
Minum air hangat memang memiliki manfaat kesehatan, tetapi jika air terlalu panas, dapat berdampak negatif pada tubuh.
Suhu air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah melebar secara tidak normal, yang berpotensi memengaruhi tekanan darah.
Selain itu, konsumsi air yang terlalu panas dapat merusak lapisan mulut dan kerongkongan, meningkatkan risiko kanker pada jaringan di area tersebut.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi air dengan suhu yang nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
4. Minum Terlalu Banyak Air
Meskipun minum air dalam jumlah cukup sangat dianjurkan, konsumsi berlebihan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Jika tubuh menerima air dalam jumlah yang melebihi kebutuhan, ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkannya, yang dapat menyebabkan sering buang air kecil dan meningkatkan beban pada kandung kemih.
Selain itu, minum air secara berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare atau tinja yang encer.
Oleh karena itu, sebaiknya minumlah air sesuai dengan kebutuhan tubuh, yaitu sekitar 2–3 liter per hari, tergantung aktivitas dan kondisi kesehatan masing-masing
Sumber: Tribunnews
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Dampak Pertemuan Trump-Xi di KTT APEC 2025 bagi Indonesia dan Pasar Asia-Pasifik
MNC Insurance Gelar Literasi Asuransi di BINUS, Ini Strategi dan Dampaknya
Balita 3 Tahun Tewas Tenggelam di Parit Kubu Raya: Kronologi Lengkap & Fakta
Mahfud MD Pertanyakan Jaminan Indonesia ke China untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Kontroversi & Risiko Utang