GELORA.ME - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara perihal kerugian Hibisc Fantasy yang dibongkar pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Barat lantaran dibangun di atas lahan hijau.
Diketahui Hibisc Fantasy dibongkar atas perintah Dedi Mulyadi lantaran dibangun menyalahi izin karena di atas lahan hijau dan resapan air.
Hibisc Fantasy sendiri ternyata dikelola oleh anak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat PT Jaswita.
Dedi Mulyadi pun buka suara perihal kerugian pihak Pemprov Jawa Barat usai membongkar usaha dari BUMD Jawa Barat tersebut.
Melalui instagramnya Sabtu (8/3/2025) Dedi Mulyadi menyatakan bahwa kerugian akibat pembongkaran tempat rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak Bogor bukan tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Setelah melalui kajian, ternyata seluruh kerugian yang ditimbulkan akibat pembongkaran @hibiscfantasypuncak_bogor bukan merupakan tanggung jawab Pemprov Jawa Barat,” ujar Dedi Mulyadi melalui akun Instagram resminya, @dedimulyadi71, Sabtu (8/3/2025) seperti dimuat TribunJabar.
Dalam video yang diunggah, Dedi tengah berbincang dengan perwakilan pemilik modal Hibisc Fantasy asal Semarang.
Dedi mengatakan bahwa risiko usaha ditanggung oleh pemilik modal.
“Risiko usaha ditanggung pemodal,” kata Dedi dalam unggahannya.
Dedi mengatakan, tak ada mekanisme atau aturan yang mengharuskan pemerintah membayar ganti rugi atas langkah pembongkaran itu.
Artikel Terkait
Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Khamozaro Waruwu: Polisi Didorong Ungkap Motif dan Dalang
Gelar Pahlawan untuk Soeharto Dinilai Sebagai Amnesti untuk Kejahatan Orde Baru
Tragedi Sibolga: Pemuda Tewas Dikeroyok di Teras Masjid, Fungsi Masjid Zaman Now Dipertanyakan
Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Pro Kontra, Dampak Politik, dan Respons PDIP