Salah satunya adalah bentuk tanggung jawab hukum pihak Danantara kepada para nasabah Himbara yang uangnya akan “diputarkan” di kemudian hari.
Ketidakyakinan publik yang membuat gerakan penarikan uang massal ini juga menyisakan ketakutan kepada bank-bank Himbara.
Pasalnya, jika gerakan ini berhasil dilakukan maka bank akan mengalami likuiditas dan menyebabkan inflasi juga.
Per 24 Februari 2025, Danantara akan mulai beroperasi sebagai sebuah institusi finansial negara dan sejak 18 Februari 2025 gerakan penarikan uang massal ini sudah semakin ramai karena dana yang akan diputarkan adalah dana sehari-hari nasabah.
“Efek danantara, jadinya gua tarik semua uang di bank plat merah. Ayoo tarikkkkkkkkkkk!!! #IndonesiaGelap2025,” tulis akun @wak******* dalam akun X-nya.
👇👇
Peluncuran Danantara Oleh Prabowo Diwarnai Penarikan Uang Nasabah dari Bank BUMN, Mengapa?
Karena bisnis adlh mslh KEPERCAYAAN. Waktu 4 bulan blmlah cukup membangun kepercayaan pasar, apalagi 10 thn @jokowi bobrok! Harus berjuang keras untuk mengembalikan kepercayaan itu! pic.twitter.com/ba3vuuq718
Sebelumnya, dalam pidatonya pada World Governments Summit 2025, Prabowo mengatakan Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berdampak tinggi yang berkelanjutan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain.
Ia mengklaim, menurut evaluasi awal Danantara akan mengelola US$ 900 miliar asset under management (AUM) atau aset dalam pengelolaan.
Sementara itu, pendanaan awal atau initial funding Danantara diproyeksi mencapai US$ 20 miliar.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
Kepsek Dicopot! Pelajar SMA Ini Dilarang Ujian Gara-gara Tunggakan SPP, Netizen Geram
Erick Thohir Meminta Maaf, Tapi Publik Masih Geram: Apa yang Salah?
Prabowo Tegaskan Tak Bayar Utang Kereta Cepat, Warisan Proyek Jokowi
Raja Juli Bocorkan Sosok Misterius R yang Akan Gabung ke PSI, Ungkap Keterkaitan dengan Sosok J!