GELORA.ME -Polemik utang Bank Central Asia (BCA) terkait dengan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dinilai menjadi yang terbesar sepanjang sejarah korupsi keuangan negara Indonesia sejak merdeka.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN), Sasmito Hadinegoro dalam akun Youtube ratastv yang dikutip RMOL, Selasa malam (6/8).
“Yang di era Reformasi komitmen politik, yaitu hukum sebagai panglima dan demokrasi di tangan rakyat, kelihatannya menjelang tiga bulan terakhir pemerintahan rezim Joko Widodo yang membentuk Tim Kepres BLBI, terasa ramai di politik saja,” kata Sasmito.
Lanjut dia, dalam peralihan ke presiden terpilih Prabowo Subianto mendatang, masalah ini akan semakin mencuat. Pasalnya, utang BCA yang disinyalir mencapai Rp26,7 triliun, setidaknya bisa menstimulasi keuangan negara.
“Sejak 2014 Presiden Joko Widodo mengkampanyekan akan menuntaskan skandal BLBI, kesan yang saya lihat justru KKN semakin luar biasa yang dibiarkan oleh aparat penegak hukum,” ungkapnya.
“Kasus BLBIgate, BCAgate, BDNgate seperti tertutupi kasusnya, seperti dialihkan sehingga terkesan masyarakat menjadi apatis terhadap kasus itu,” tambah dia.
Artikel Terkait
Pembunuhan Anak Maman Suherman: Psikolog Forensik Sebut Pelaku Orang Dekat, Polisi Selidiki 4 Eks Karyawan
Kondisi Fisik Ijazah Asli Jokowi Akhirnya Terungkap: Robek dan Usang, Kata Pengacara Eggi Sudjana
Said Abdullah Kembali Pimpin PDIP Jatim 2025-2030, Targetkan 50 Ribu Startup dan Dana Abadi Partai
Polda Metro Jaya: Buku Jokowis White Paper Roy Suryo Klaim, Bukan Karya Ilmiah