Presiden Jokowi dan Iriana Kembali Nginep di IKN, Warga Sekitar Nusantara Beli Air Bersih

- Minggu, 28 Juli 2024 | 19:31 WIB
Presiden Jokowi dan Iriana Kembali Nginep di IKN, Warga Sekitar Nusantara Beli Air Bersih




Ia juga akan meninjau berbagai proyek pekerjaan di IKN Nusantara, mulai dari lapangan upacara, plaza seremoni, embung A, beranda nusantara, istana presiden, hunian ASN dan lainnya.




Pantauan TribunKaltim,.co, suasana di Jembatan Pulau Balang saat ini masih dilakukan persiapan.




Pengamanan juga sudah terlihat ketat sejak dari pintu masuk jalan tol.




Warga Sepaku Beli Air Bersih


Di sisi lain, usaha air bersih di wilayah IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur saat ini terbilang sangat menjanjikan.




Pasalnya, mayoritas warga yang tinggal di Sepaku saat ini membeli air bersih dari luar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.




Hal ini dilakukan lantaran jaringan air PDAM di wilayah Sepaku sebagain besar belum terjangkau secara merata.




"Ya, karena belum masuk sampai sini jaringan PDAM, jadi air kita beli di luar," ujar Riko, salah satu warga Kecamatan Sepaku, Sabtu (27/7).




Mereka membeli air bersih dari luar seharga Rp 80.000 sampai Rp 100.000 per tandon dengan kapasitas 1.200 liter.




Selain membeli air dari luar, sebagian warga juga memiliki sumur sendiri yang digali di samping rumah.




Namun, saat musim hujan tiba, air sumur sering kali menjadi kotor dan memaksa warga untuk kembali membeli air dari luar.






"Ada sumur sendiri, tapi kalau hujan deras berhari-hari itu kita pesan dari luar karena air sumurnya kotor kemasukan lumpur tanah," timpal Hasna, warga lainnya.




Kondisi ini membuka peluang bagi para pelaku usaha jual air bersih keliling di wilayah Sepaku.




Mereka meraih keuntungan yang cukup besar, bahkan dalam sehari bisa melayani hingga 10 pelanggan.




"Alhamdulillah lumayan, sehari itu bisa sampai 10 tandon yang pesan," ujar Udin, seorang penjual air keliling di Sepaku.




Udin menjelaskan, air yang dijualnya dibeli dari pemilik sumur bor seharga Rp 25 ribu per tandon berkapasitas 1.200 hingga 1.500 liter.




Air tersebut kemudian dimuat pakai mobil pick up dan dijual kepada pelanggan dengan harga yang bervariasi tergantung jarak dan lokasi pengantaran.




"Kita beli juga Rp 25 ribu satu tandon begini. Tergantung jarak, kalau dekat di sekitaran Sepaku atau dekat arah titik nol IKN itu Rp 80 ribu satu tandon, tapi kalau ke atas lagi itu bisa Rp 100 ribu," jelasnya.




Permintaan air bersih di wilayah Sepaku cukup tinggi, baik siang maupun malam hari.




"Yang pesan air itu sebenarnya banyak, bukan cuma siang tapi malam seperti ini juga masih ada yang pesan," tambahnya.




Udin menambahkan, pelanggan terbanyak berasal dari rumah-rumah kontrakan, penginapan, atau guest house.




"Sehari itu mereka bisa pesan 3 sampai 5 tandon karena tamu penginapan mereka penuh jadi otomatis kebutuhan air juga banyak," ungkapnya.




Ketiadaan jaringan PDAM di Sepaku membuat warga harus mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih.




Selama jaringan PDAM belum masuk, solusi ini masih menjadi andalan bagi warga Sepaku dalam menghadapi keterbatasan air bersih


Sumber: Tribunnews 

SEBELUMNYA

Halaman:

Komentar