GELORA.ME - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni disebut-sebut bakal maju di Pilgub DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024. Bahkan, Ahmad Sahroni juga menyinggung mudah jika saingannya di Pilgub DKI yakni Ridwan Kamil.
Sahroni menjelaskan, dirinya mudah jika melawan Ridwan kamil pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta nantinya. Ia menyebut orang Jakarta lebih modern jika harus berhadapan dengan Ridwan Kamil.
"Saya pernah ngomong sekali bahwa kalau hanya melawan Ridwan Kamil sangat mudah. Sangat mudah. Kenapa? Karena beda Jakarta.
Orangnya modern semua," ujar Sahroni kepada wartawan di Jakarta Selatan, Minggu (23/6/2024). "Dan bukan orang seperti daerah yang lain. Jakarta itu ada agak otentik dengan masalah smart. Jadi bukan hanya saja terkenal, tapi dia pada pemilih orang-orang yang otentik," lanjutnya.
Meski begitu, Sahroni mengatakan bahwa mimpinya bukanlah menjadi seorang Gubernur melainkan menjadi seorang Presiden RI.
"Dan masalah gubernur, partai NasDem Jakarta memang yang mewakili tiga periode memang saya. Tapi kakak-kakak sekalian, saya mimpinya jadi presiden.
Jadi bukan gubernur. Mikir gubernur dan mimpi gak pernah," kata Sahroni. Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menuturkan, menjadi sosok Gubernur harus menetap di satu wilayah saja. Sedangkan, Sahroni mengaku bahwa dirinya masih perlu pergi-pergian.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya