Tak berselang lama setelah lomba selesai, sebutnya, dilanjutkan dengan acara santai sembari minum serta menikmati snack (makanan ringan).
Lalu disambung dengan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) ODDP dan caregiver dengan pemeriksaan kesehatan gratis, misalnya berat badan, tinggi badan, cek tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
Baca Juga: Kebiasaan ngemil bisa akibatkan obesitas, begini cara mencegahnya
Cek kesehatan tersebut dikoordinir dari Puskesmas Godean 1 Sleman. Jika hasil cek kesehatan ada yang melebihi standar normal, maka disarankan/dirujuk datang langsung ke Puskesmas Godean 1.
Sedangkan lahan pertanian tersebut lebih banyak ditanami timun baby sebab mempunyai banyak keunggulan. Antara lain, waktu panennya tak butuh lama dan perawatan tanaman tidak rumit.
Ditambah lagi, pemanenannya dapat dilakukan secara bertahap seperti halnya ketika memanen cabai. Bahkan hasil panenan juga mudah dipasarkan, antara lain cocok digunakan sebagai lalapan hingga menjadi bahan membuat acar.
“Rata-rata timun baby bisa panen perdana dari penanaman bibit, yaitu kisaran 25-30 hari jika di dataran rendah dan tanahnya subur. Sedangkan di dataran tinggi, bisa panen mulai dari penanaman bibit, rata-rata setelah 35 sampai 40 hari,” terang Hari.
Baca Juga: Begini cara aman konsumsi nasi putih bagi penderita diabetes, ikuti petunjuk dokter
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Raisa Siapkan Saksi Kuat untuk Gugatan Cerai Hamish Daud, Ini Kronologinya
Partai Golkar Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasan Bahlil dan Respons Prabowo
Turki Pimpin Pasukan Muslim ke Gaza: Tantangan untuk Israel & Kesiapan Indonesia
Prabowo Panggil Jonan ke Istana, Bahas Kereta Cepat Whoosh?