B. Agustus 2023
PDIP: 24,4 persen
Gerindra: 19,9 persen
PKB: 7,6 persen
Golkar: 7,2 persen
Demokrat: 7,0 persen
PKS: 6,3 persen
Nasdem: 5,9 persen
PAN: 3,4 persen
PPP: 1,6 persen
PSI: 0,8 persen
Perindo, Hanura, Partai Buruh, PBB, Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Gelora: 5,5 persen.
Belum memutuskan: 11,4 persen
Elektabilitas Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Naik
Dari hasil survei di atas terlihat mayoritas partai politik pengusung pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan elektabilitas.
Seperti diketahui, Prabowo-Gibran maju di Pilpres 2024 diusung 9 parpol yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Partai Garuda, Partai Gelora, dan Partai Prima.
Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto elektabilitasnya meningkat 3 persen dari 18,9 persen pada Agustus 2023 menjadi 21,9 persen.
Selain Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia juga mengalami kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan menjadi 2,6 persen.
Pada Agustus, PSI mencatatkan elektabilitas 0,8 persen.
PSI saat ini dipimpin oleh Kaesang Pangarep putra bungsu Presiden Jokowi.
Meski masih di bawah ambang batas parlemen, angka tersebut adalah elektabilitas tertinggi yang pernah diraih PSI karena tingkat keterpilihan partai itu selalu di bawah 1 persen.
Kenaikan elektabilitas Gerindra dan PSI berjalan beriringan dengan elektabilitas pasangan yang mereka usung, Prabowo-Gibran, yang juga unggul dalam survei kali ini.
Partai politik pengusung Prabowo-Gibran lainnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, juga mendapatkan tren positif meski kenaikan elektabilitasnya tidak mencolok.
Tingkat keterpilihan Partai Golkar naik dari 7,2 persen menjadi 8,0 persen, sedangkan PAN naik dari 3,4 persen ke 4,2 persen.
Dari barisan pengusung Prabowo-Gibran, hanya Partai Demokrat yang elektabilitasnya turun yakni dari 7,0 persen menjadi 4,5 persen.
Metode Survei
Adapun survei Litbang Kompas dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas dan berlangsung 29 November - 4 Desember 2023.
Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Dengan metode tersebut, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error di kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Prabowo Undang Guru Bahasa Inggris dari Selandia Baru untuk Latih Calon PMI
KPK Selidiki Proyek Whoosh KCJB: Jokowi dan Para Menteri Bisa Dipanggil
Arab Saudi Cetak Rekor 4 Juta Visa Umrah dalam 5 Bulan, Begini Aturan Barunya
Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Penjara, Ini Kronologi Pembunuhan Sandy Permana