"Jadi menurut saya itu mengontrol pikiran orang juga bentuk intimidasi itu, memang bukan intimidasi bentuk fisik, bukan pula verbal, tapi kan bukan hanya soal fisik atau verbal, tetapi saya tidak boleh bicara politik, harus tandatangan sama juga mengintervensi produk seni, dalam arti melarang seseorang mengartikulasikan pikirannya," jelas Butet.
Butet mewanti-wanti agar hal-hal mengintervensi ataupun mengintimidasi seperti itu tidak lagi diteruskan. Demokrasi harus dijaga agar bangsa ini tetap utuh dalam perbedaan, dalam keragaman. "Ya kita lihat ke depan.
Kalo hal itu masih teerus dilakukan ya bangsa ini bisa bubar. Kedepan ia juga masih akan melihat bagaimana pentas pentas seni budaya apakah akan ada seperti kejadian yang dialaminya.
Ya kedepan kita lihat saja, saya atau teman teman saya saat pentas akan seperti apa." ungkapnya Sementara saat ditanya kapan agenda pentas dalam waktu dekat ini, Butet secara jelas menyebutkan belum ada.
"Sementara ini memang belum ada agenda pentas, Bung" pungkas Butet.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia: Ini Jadwal Salat Jenazah
Sanksi Adat Toraja untuk Pandji: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda Rp2 Miliar
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Kena OTT KPK 2025, Harta Rp 6,3 Miliar Terungkap
Bupati Ponorogo Mutasi 138 Pejabat Sebelum OTT KPK: Fakta dan Kronologi Lengkap