“Ketika kita membeli mata uang asing itu ada maksimalnya guys, kalau kita beli lebih dari 25 ribu equivalen USD, itu kita harus melampirkna yang namanya underlying,” jelasnya.
Apapun itu, lanjut Henni Hendria, apaah untuk bayar pendidikan di Belanda atau untuk bisnis.
Kalau untuk nominal Rp15 miliar itu sudah pasti underlyingnya bisnis.
Nggak mungkin pendidikan.
“Nggak mungkin anak 19 tahun bisa mentransfer itu semua, dengan melampirkan underlying bisnis,” paparanya.
Kemungkinan kedua dia mentransfernya lewat cryptocurrency, dia bisa dengan gampangnya beli dan mentransfer ke negara manapun dengan bebas-bebas aja.
“Jadi ini memang suda ada planing, nipu Rp15 miliar transfer keluar negeri dan katanya ini bukan yang pertama. Entar paling ‘kan dipenjara 1 tahun, 2 tahun gitu ya? Ya udah dia lepas move deh ke Belanda,” cetus Henni Hendria.
“Bisa Hidup denga tenang muterin yang Rp15 miliar itu gitu ya. Kalau benar emang smart ya dia, tapi negatif gitu ya,” tutupnya. *
Sumber: disway
Artikel Terkait
Banjir Bandang Aceh Tamiang 2025: Permukiman Hilang Tertimbun Kayu Gelondongan
Pencabutan Izin Tambang di Indonesia: Hanya Ganti Nama, Eksploitasi Tetap Berjalan?
Ray Rangkuti Kritik Keras Tito Karnavian Soal Bantuan Malaysia: Analisis Lengkap
61 Tentara Israel Bunuh Diri Sejak Perang Gaza, Angka Mencengangkan Terungkap