Mahasiswa di AS Disogok Rp 3,9 Juta untuk Ikut Demo Pro Israel

- Rabu, 15 November 2023 | 22:00 WIB
Mahasiswa di AS Disogok Rp 3,9 Juta untuk Ikut Demo Pro Israel


"Unjuk rasa ini disponsori oleh Jewish Federations of North America dan Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations," tambahnya. 


Dikatakan bahwa bagi setiap mahasiswa yang ingin bergabung dan menerima penggantian uang jalan — mereka hanya perlu mengisi sebuah formulir online. "Sekali lagi, ICC menawarkan USD 250 per mahasiswa untuk mengikuti demo di Washington DC," demikian bunyi postingan tersebut. 


Postingan yang menunjukkan keputusasaan zionis Israel ini memicu berbagai komentar pedas dari netizen. "Jadi sekarang Israel begitu 'putus asa' untuk mengadakan 'demonstrasi pro Israel' sehingga mereka siap untuk mengumpulkan 'massa' di Washington DC dan siap untuk menyuap para mahasiswa untuk menghadiri demonstrasi tersebut," tulis salah seorang netizen. 


"Ini hanya membuktikan bahwa Israel mungkin telah memenangkan pertempuran namun kalah dalam perang," tambahnya. 


Sejumlah netizen lain juga berpendapat serupa. "ICC menawarkan USD 250 kepada para mahasiswa untuk mengajak mereka menghadiri demonstrasi pro-Israel di Washington DC — bicara tentang tindakan putus asa," tulis dia. 


Adapun strategi memalukan Israel ini muncul pada pekan yang sama, ketika lembaga think-tank Brookings Institutions mempublikasikan laporan terbaru perihal menurunnya tren pendukung Israel di AS. 


Penurunan dukungan terhadap Israel dan Presiden Joe Biden terjadi, di tengah serangan yang semakin intensif di Jalur Gaza. 


"Hasil voting terbaru kami, yang diambil 4 minggu setelah serangan itu, selama periode ketika perhatian nasional dan internasional telah bergeser ke serangan-serangan Israel berikutnya di Jalur Gaza, menunjukkan bahwa Israel telah kehilangan sebagian besar dukungan awal, terutama di kalangan kaum Demokrat," demikian bunyi laporan Brookings Institutions tertanggal 8 November. 


Hasil voting juga menunjukkan, pendukung Partai Demokrat — terutama kaum muda di AS, memandang Biden sudah terlalu 'pro-Israel' dibandingkan ketika awal konflik Oktober lalu. 


Sumber: kumparan

Halaman:

Komentar