Israel Diduga Punya 90 Hulu Ledak Nuklir Berbahan Plutonium

- Senin, 06 November 2023 | 13:00 WIB
Israel Diduga Punya 90 Hulu Ledak Nuklir Berbahan Plutonium

Dipercaya juga secara luas bahwa plutonium untuk program senjata nuklir Israel diproduksi oleh reaktor yang dibangun dengan bantuan Perancis. Reaktor riset IRR-2 di Pusat Penelitian Nuklir Negev biasa disebut dengan kota pemiliknya, Dimona.


Secara resmi, reaktor nuklir ini berkekuatan 26 megawatt, namun beberapa pihak berpendapat bahwa kapasitasnya terlalu rendah. Fasilitas ini tidak berada di bawah perlindungan IAEA. IRR-2 menjadi kritis pada bulan Desember 1963 dan kemungkinan besar membantu Israel memproduksi senjata nuklir pertamanya pada tahun 1966-1967, meskipun laporan ini belum dikonfirmasi secara resmi. Deklasifikasi dokumen sensitif pemerintah menunjukkan bahwa setidaknya pada tahun 1975 pemerintah AS yakin Israel memiliki senjata nuklir.


Masih sumir dan misteriusnya senjata nuklir Israel menjadi salah satu hambatan utama dalam pembentukan zona bebas senjata pemusnah massal di Timur Tengah. Janji global untuk menciptakan zona tersebut pada tahun 1995 sangat penting untuk menjamin perpanjangan NPT yang tidak terbatas. Tidak adanya zona tersebut saat ini menghadirkan tantangan berkelanjutan terhadap perjanjian penting ini.


Pakar militer Profesor Michael Clarke meyakini bahwa Israel mempunyai senjata nuklir. Menurutnya, kepemilikan senjata nuklir Israel sudah menjadi rahasia umum.


"Mereka pasti memilikinya, 100 persen (yakin)," kata Clarke dikutip dari SkyNews, Minggu(5/11/2023).


Clarke juga mengatakan bahwa Israel tidak akan pernah mengonfirmasi atau menyangkal kepemilikan mereka atas senjata nuklir.


Diketahui data terakhir yang terkonfirmasi pada tahun 2023, tercatat ada delapan negara di dunia yang secara terbuka mengakui kepemilikannya atas senjata nuklir. Delapan negara tersebut adalah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, China, India, Pakistan, dan Korea Utara.


Sumber: msn

Halaman:

Komentar