Dua Mentor Politik Jokowi Curhat Usai Gibran Jadi Cawapres: Marhaenisme Hanya Satu

- Senin, 06 November 2023 | 09:00 WIB
Dua Mentor Politik Jokowi Curhat Usai Gibran Jadi Cawapres: Marhaenisme Hanya Satu



GELORA.ME  - Dua tokoh dan sesepuh PDIP Solo Raya, yang juga mentor politik Presiden Jokowi. Yakni FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa Rudy yang juga Ketua DPC PDIP Solo, dan Seno Kusumoharjo alias Seno Gedhe, tokoh senior PDIP Boyolali, mencuat di media masaa. 


 Pasalnya, mereka berdua curhat atas kekecewaannya seusai Gibran Rakabuming Raka yang merupkana putra Presiden Jokowi jadi Cawapres.  


Selain menceritakan kekecewaannya, Seno Gedhe menceritakan awal perkenalannya dengan Jokowi saat akan menghadapi Pilkada Kota Solo 2005 silam. Saat itu dirinya menghubungi berbagai pihak untuk mencari tokoh yang akan diusung.  


Kemudian muncullah nama Jokowi yang saat itu merupakan pengusaha mebel dan Ketua Asmindo Solo Raya. 


“Yo jenengan usum pilkada, kontak kono, kontak kene, akhire ketemu Pak Jokowi yang maju bareng mas Rudy jadi pasangan, nyatane menang (Ya namanya musim pilkada, kontak ke sana, kemari, akhirnya ketemu Pak Jokowi yang dicalonkan bersama Mas Rudy, kenyatannya menang),” kata Seno yang didamping Rudy di kediaman pribadi di Mojosongo, Solo, Sabtu, (4/11/2023). 


Lalu, Seno mengungkapkan sejak awal menjadi Wali Kota Solo, dirinya memang merupakan salah satu pendukung Jokowi hingga dua periode.  Kemudian dukungan tersebut diberikan kembali saat maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. 


 “Ya kita berdua dukung Pak Jokowi mulai dari wali kota, gubernur dan Presiden,” kata Seno. Tetapi dukungan dalam Pilpres 2024 mendatang, kakak kandung mantan Bupati Boyolali, Seno Samudra, itu bakal berbeda pilihan dengan Jokowi.  



Bahkan, Seno dan Rudy bertekad bulat untuk mendukung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD seperti yang diusung PDIP dan partai-partai pendukung. 


Mereka tidak mendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Walau Gibran adalah putra sulung Presiden Jokowi. 


Dia menegaskan pilihannya tersebut sesuai dengan ajaran Marhaenisme. “Kalau kita mendukung Pak Ganjar dan Mas Mahfud itu bukan berarti kita berubah lho. Yang berubah itu yang sana. 


Halaman:

Komentar