GELORA.ME - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menaruh curiga dengan diturunkannya baliho PDI Perjuangan dan gambar Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Bali. Sebab, atribut partai lain tak dirunkan seperti yang dialami baliho Ganjar-Mahfud.
"Bahwa dengan penurunan baliho, penurunan bendera PDIP, kemudian muncul bendera dan atribut-atribut secara masif dari partai lain nah itu kan kemudian menimbulkan kecurigaan," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
Hasto menilai, diturunkannya baliho Ganjar-Mahfud saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Gianyar, Bali adalah tindakan diskriminatif. Seharusnya, hal itu tak perlu dilakukan.
"Terjadi kejadian yang menurut kami tidak perlu dilakukan karena terjadinya politik diskriminasi," tegas Hasto.
Hasto menyinggung politik diskriminatif lantaran terjadi perbedaan ketika Jokowi berkunjung ke Bali dan Sumatra Barat, karena baliho-baliho tidak diturunkan ketika Jokowi kunjungan ke Sumatra Barat. Selain itu, Hasto menilai penurunan baliho Ganjar-Mahfud menciderai rasa keadilan.
"Tapi respons dari masyarakat luas semakin menguatkan dan menguatkan kami bahwa abuse of power tidak bisa dilakukan di dalam iklim demokrasi yang baik," ucap Hasto.
Presiden Jokowi pun telah merespons kabar dugaan pencopotan baliho bergambar Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang terpasang di Kabupaten Gianyar, Bali. Menurut Jokowi, pencopotan baliho itu seharusnya meminta izin terlebih dahulu terhadap perwakilan partai yang ada di daerah.
Artikel Terkait
Gempa M 6,3 Guncang Afghanistan Utara, Warga Panik Berlarian: Kronologi dan Sejarah Mematikan
Waspada Siklon Tropis 2025: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Ekstrem & Angin Kencang
Kritik Pedas Anco Jansen: Alasan Sepakbola Indonesia Tidak Ada Apa-Apa
Layanan JakLingko JAK41 Dihentikan Sementara: Penyebab & Update Terbaru