Seperti dilansir dari laman The Star, Anwar Ibrahim mengungkapkan kalau Amerika Serikat telah mencoba memberikan tekanan pada Malaysia atas sikapnya terhadap konflik Palestina-Israel.
“Utusan Malaysia untuk Amerika Serikat dipanggil oleh pihak berwenang Amerika yang mempertanyakan sikap kami terhadap konflik tersebut, khususnya kekerasan yang dilakukan Israel di Gaza,” beber Anwar.
“Duta Besar kami dengan tegas menyatakan posisi kami,” tambahnya.
Hal ini terjadi karena Malaysia menolak mengutuk tindakan Hamas dan mencap kelompok tersebut sebagai teroris.
“Saya diberitahu oleh Kementerian Luar Negeri bahwa Malaysia menerima demarke dari Kedutaan Besar AS pada 13 Oktober,” ungkapnya.
Pada tanggal 30 Oktober, Malaysia diminta oleh pejabat kedutaan AS untuk menggunakan saluran diplomatik untuk mendesak suatu negara agar tidak mengambil keuntungan dari konflik tersebut dengan menggunakan proxy untuk terlibat dalam konflik Gaza.
Meski dia tidak merinci negaranya, diyakini negara yang dirujuk oleh Amerika Serikat adalah Iran.
Sumber: disway.
Artikel Terkait
KR, Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Dibekuk di Sunter, Diungkap Polisi
Kecelakaan Maut di Merauke: Truk Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Pengemudi Kabur
Tawuran Berdarah di Depok: 2 Remaja Terluka Bacokan Celurit, Ini Kronologinya
Tantangan SDM & Teknis Proyek Infrastruktur Bawah Tanah Indonesia dan Solusinya