GELORA.ME - "Sebuah pukulan telak bagi moral Israel!" demikian reaksi banyak pihak di Israel setelah Yocheved Lifshitz membongkar kisahnya selama disandera oleh Hamas. Dalam konferensi pers siaran langsung yang menggegerkan pada Selasa. (24/10/2023), Lifshitz menyebut dirinya diperlakukan dengan "lembut dan sangat baik" oleh kelompok itu.
Lifshitz adalah salah satu dari empat warga Israel yang ditangkap setelah serangan oleh pejuang Palestina pimpinan Hamas di dekat Jalur Gaza. Dia dibebaskan bersama Nurit Yitzhak (79 tahun). Lifshitz mengisahkan bagaimana dia sempat dianiaya dan dipaksa berjalan beberapa kilometer saat serangan mengejutkan tersebut, tetapi kondisinya diperiksa oleh seorang petugas medis dan dokter setelah tiba di lokasi penyanderaan.
Sebuah sumber anonim mengatakan kepada kantor berita Israel, Kan News, bahwa wawancara Lifshitz adalah sebuah "kesalahan". Menurut sumber tersebut, tidak ada pertemuan pendahuluan antara pihak berwenang Israel dan Lifshitz sebelum konferensi pers, sehingga Lifshitz tidak dipersiapkan untuk menyampaikan pernyataannya.
Selama ditahan, Lifshitz mengklaim kebutuhan dasarnya—seperti makanan dan minuman—tercukupi. "Mereka mengurus setiap detailnya. Mereka memberikan makanan yang sama seperti yang kita makan, keju putih dan mentimun," kata Lifshitz.
Sharone, putri Lifshitz, mengatakan bahwa pejuang Hamas memastikan bahwa mereka tidak akan menyakiti sandera karena mereka adalah Muslim. "Mereka mengatakan bahwa mereka adalah Muslim dan tidak akan menyakiti kami," ujarnya.
Selain itu, Lifshitz juga mengkritik pemerintah Israel atas kurangnya kesiapan dalam menghadapi serangan. Menurutnya, dua miliar shekel telah dihabiskan untuk sistem keamanan yang ternyata tidak berfungsi efektif.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
PPATK Temukan 140 Ribu Rekening tak Aktif Senilai Rp 428,6 Miliar
Legislator Tolak PPATK Blokir Rekening Pasif, Dianggap Terlalu Jauh Masuk ke Ranah Pribadi Orang
Kepepet Ambil Uang di ATM, Pria Ini Kaget Uang Gak Bisa Diambil, Jawaban Orang Bank Dibekukan Tunggu 20 Hari, Bener-bener Nyusahin!
Polisi Tak Terbitkan SP3 Kasus Kematian Diplomat Arya Daru