"Tetapi sekarang, perjanjian tersebut telah dilanggar," imbuhnya.
Ding mengatakan konfrontasi ini dapat merusak kepercayaan bilateral dan mempengaruhi perundingan kode etik yang sedang berlangsung dan telah lama ditunggu-tunggu.
“Kejujuran dalam negosiasi akan berkurang," kata Ding.
Laut Cina Selatan adalah jalur perdagangan sibuk yang penting bagi negara-negara di Asia Tenggara dan Timur. Peningkatan eskalasi di sana akan meningkatkan risiko campur tangan AS sekutu Filipina selama lebih dari 70 tahun.
Berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama tahun 1951, AS wajib membela Filipina jika pasukan, kapal, dan pesawatnya diserang, termasuk penjaga pantainya, di mana pun di Laut Cina Selatan.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Wardatina Mawa Bongkar Momen Haru dan Tuduhan Zina Insanul Fahmi: Kronologi Lengkap
Gus Yahya Bantah Tuduhan Afiliasi Zionis & Isu Dana Rp 900 Miliar, Ini Klarifikasi Lengkapnya
Joman Beberkan 700 Bukti & Tuding Orang Besar Demokrat Dalangi Isu Ijazah Jokowi
PSSI Kembali ke Sistem Kolektif Cari Pengganti Kluivert? Ini Kata Pengamat