GELORA.ME - Pemerintah Tunisia mendeklarasikan solidaritas “penuh dan tanpa syarat” terhadap rakyat Palestina pada hari Sabtu (7/10/2023). Demikian dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Minggu (8/10/2023).
Kantor Kepresidenan Tunisia mengeluarkan pernyataan di Facebook yang menegaskan hak warga Palestina untuk merebut kembali tanah mereka yang diduduki. Hal ini merespon serangan sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzeddin al-Qassam, terhadap Israel.
Pernyataan tersebut juga mencatat hak-hak warga Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan mengungkapkan harapan Tunisia agar semua orang yang “berhati-hati” di seluruh dunia akan mengingat ratusan pembantaian yang dilakukan oleh Zionis terhadap warga Palestina. Pemerintah Tunisia juga minta negara-negara di dunia berdiri bersama warga Palestina.
Pernyataan itu juga mendesak komunitas internasional untuk mengambil tanggung jawab dalam mengakhiri “serangan biadab” Israel terhadap warga Palestina.
Diketahui, Hamas melancarkan Operasi 'Badai Al Aqsa' pada hari Sabtu dan mengatakan serangan mendadak itu sebagai respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan kepada para pemukim. Dikatakan bahwa mereka menembakkan roket dan menangkap banyak warga Israel.
Pada gilirannya, tentara Israel kemudian memulai 'Operasi Pedang Besi' melawan Hamas di Jalur Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kita sedang “berperang.” Dia mendesak warga sipil di Gaza untuk pergi karena militer Israel akan mengubah “semua tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing.”
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Lansia Ramai-ramai Tarik Uang di Bank Karena Takut Rekening Diblokir PPATK
Media Israel Puji Kurikulum Merdeka Indonesia, Dinilai Menyajikan Gambaran yang Lebih Toleran terhadap Yahudi
Prabowo Undang 8.000 Warga Ikut Upacara HUT RI di Istana, Siap-siap War Tiket Mulai 4 Agustus Lewat Aplikasi Ini
Jokowi Akui Tak Diajak Bicara Presiden Prabowo soal Pengampunan 2 Musuh Politiknya