GELORA.ME - Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan bersumpah bahwa Turki tidak akan tinggal diam terhadap tindakan kejam Islamofobia dan xenofobia. Pernyataan ini disampaikan Erdogan kepada pemimpin dunia di KTT G20 New Delhi, India, salah satu negara yang saat ini berdiam diri saat banyak umat Islam dianiaya.
Pernyataan Erdogan yang disampaikan di depan Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan tindakan pembakaran Al-Quran adalah kejahatan rasial yang tidak dapat disangkal dan tidak dapat dibenarkan sebagai bentuk kebebasan berekspresi, demikian dikutip TRT World.
Erdogan menyatakan bahwa adalah tugas negara-negara yang mengizinkan tindakan tersebut untuk segera mengevaluasi dan merevisi undang-undang mereka yang ada. Sebagaimana diketahui, sentimen anti-Islam menguat di India beberapa tahun ini sejak Narendra Modi menjadi perdana menteri.
Di dalam forum itu ia juga melakukan percakapan singkat dengan Presiden AS Joe Biden membahas tentang jet tempur F16. “Kami berbicara sebentar dengan Biden. Kami juga membahas masalah F16,” kata Erdogan dalam konferensi pers yang dikutip TRT.
Ankara meminta jet tempur F16 dan peralatan modernisasi pada Oktober 2021. Kesepakatan senilai $6 miliar tersebut mencakup penjualan 40 jet tempur serta peralatan modernisasi untuk 79 pesawat tempur yang sudah ada dalam inventaris Angkatan Udara Turki.
Departemen Luar Negeri secara informal telah memberi tahu Kongres tentang potensi penjualan tersebut.
Artikel Terkait
KSAD Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana: Respons KKJ & Kontroversi
KSAD Maruli Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Bencana, KKJ Soroti Pembatasan Informasi
West Coast Swing untuk Lansia di Singapura: Manfaat Kognitif & Fisik Menurut Dokter
Jokowi Siap Maafkan Tersangka Ijazah Palsu, Kecuali 3 Nama Ini: Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma